Jakarta, (Antara News) - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyatakan bahwa Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komisaris Jenderal (Pol) Sutarman, layak untuk menjabat sebagai Kapolri yang baru, ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy.
"Menurut Kompolnas pak Tarman itu layak, karena memiliki banyak sisi positif," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy usai rapat dengar pendapat antara Komisi III DPR dengan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kompolnas di gedung MPR/DPR RI Jakarta, Rabu.
Rapat dengar pendapat yang tertutup itu membahas kelayakan Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri yang diusulkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Mengutip pernyataan Kompolnas Tjatur mengatakan bahwa Sutarman adalah sosok yang memiliki loyalitas tinggi terhadap pekerjaan dan atasannya.
"Kompolnas menyatakan bahwa semua tugas yang diberikan oleh atasan kepada Pak Tarman saat jadi Kabareskrim dan Kapolda, hampir semuanya itu bisa dijalankan, walaupun satu dua masih ada hutang karena belum tuntas," kata Tjatur.
Selanjutnya Tjatur juga mengungkapkan bahwa ketika dicalonkan sebagai Kapolri, Sutarman sudah menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan sinergi antara Polri dan penegak hukum lain termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung.
Hal itu dikatakan oleh Tjatur ketika disinggung perihal kelayakan Sutarman yang sempat berseteru dengan KPK, pada kasus pengepungan gedung KPK oleh Polisi.
"Menurut Kompolnas pak Tarman itu layak, karena memiliki banyak sisi positif," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy usai rapat dengar pendapat antara Komisi III DPR dengan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kompolnas di gedung MPR/DPR RI Jakarta, Rabu.
Rapat dengar pendapat yang tertutup itu membahas kelayakan Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri yang diusulkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Mengutip pernyataan Kompolnas Tjatur mengatakan bahwa Sutarman adalah sosok yang memiliki loyalitas tinggi terhadap pekerjaan dan atasannya.
"Kompolnas menyatakan bahwa semua tugas yang diberikan oleh atasan kepada Pak Tarman saat jadi Kabareskrim dan Kapolda, hampir semuanya itu bisa dijalankan, walaupun satu dua masih ada hutang karena belum tuntas," kata Tjatur.
Selanjutnya Tjatur juga mengungkapkan bahwa ketika dicalonkan sebagai Kapolri, Sutarman sudah menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan sinergi antara Polri dan penegak hukum lain termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung.
Hal itu dikatakan oleh Tjatur ketika disinggung perihal kelayakan Sutarman yang sempat berseteru dengan KPK, pada kasus pengepungan gedung KPK oleh Polisi.