Bandar Seri Begawan, 29/9 (Antara/Xinhua-0ANA) - Para menteri pertahanan dan pejabat senior pertahanan ASEAN berjanji untuk lebih memperkuat kerja sama untuk mengatasi pertahanan dan tantangan keamanan di wilayah tersebut dalam Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) Retreat di Bandar Seri Begawan, Rabu.

Para menteri yang berpartisipasi dalam pertemuan menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengatasi tantangan pertahanan dan keamanan kolektif melalui kerja sama dalam ADMM dan mekanisme Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN Plus (ADMM-Plus), menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan itu.

Para menteri menekankan pentingnya kerja sama pertahanan dalam membangun Komunitas Politik-Keamanan ASEAN tahun 2015 dan seterusnya, serta  mendiskusikan bagaimana untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan proses ADMM dan ADMM-Plus.

Sementara menekankan pada pentingnya sentralitas ASEAN dalam mendorong proses ADMM, mereka menyarankan daerah-daerah baru untuk mengeksplorasi seperti keamanan cyber, dan menata sinergi antara pertahanan dan kerja sama keamanan, kata pernyataan itu.

Menteri juga sepakat untuk terus bekerja pada mengatasi tantangan keamanan non-tradisional seperti di bidang bantuan kemanusiaan, bantuan bencana (HADR) dan keamanan maritim.

Langkah praktis harus diambil untuk meningkatkan pembangunan kepercayaan, seperti membuka jalur komunikasi, untuk mengurangi kesalahan perhitungan dan kesalahpahaman, khususnya yang berkaitan dengan insiden di laut, kata pernyataan itu.

ADMM Retreat diadakan sehari sebelum pertemuan kedua ADMM-Plus, yang direncanakan akan digelar di Brunei Darussalam pada  Kamis, yang diikuti oleh para menteri pertahanan dan pejabat dari sepuluh anggota ASEAN, serta Australia, China, Jepang, India, Korea Selatan, Selandia Baru, Rusia dan Amerika Serikat.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024