Kendari,  (Antara News) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara menyebutkan inflasi yang terja di Kota Kendari di bulan Juli 2013 mencapai angka 4,85 persen.

"Dari 66 kota yang menghitung indeks harga konsumen (IHK) semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Kota Ternata 6,04 persen dan Kota Sorong 5,09 persen," kata Kepala BPS Sultra, Adi Nugroho, di Kendari, Kamis.

Sedangkan inflasi terendah, lanjut dia, di Kota Singkawan 1,36 persen dan Kota Sibolga 1,71 persen. Kota Kendari dengan inflasi 4,85 persen itu merupakan tertinggi selama beberapa tahun silam.

Ia mengatakan, sementara inflasi Juli 2013 terhadap Juli 2012 (year on year) mencapai 8,13 persen dengan indeks harga konsumen bulan yang sama 151,15 persen.

Menurut Adi Nugroho, kelompopok pengeluaran yang menyumbang inflasi tertinggi terutama dari kelompok bahan makanan dimana pada bulan Juli mencapai 9,23 persen dibanding bulan sebelumnya yang justru mengalami deflasi 2,67 persen.

Begitu pula dengan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasi 0,87 persen, kemudian perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mencapai 0,33 persern dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga menyumbang inflasi 0,29 persen.

Sedangkan kelompok yang menyumbang deflasi dari tujuh kelompok pengeluaran adalah sandang dan kesehatan yang masing-masing mengalami deflasi 0,70 persen dan 0,07 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi terdiri dari bahan makanan 2,5 persen, transportasi dan komunikasi dan jasa keuangan 2,1 persen, kemudian berturut-turut kelompok makanan jadi, perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar dan pendidikan masing-masing 0,10 persen, 0,08 persen dan 0,01 persen.

Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah datang dari kelompok sandang dan kesehatan masing-masing 0,053 persen dan 0,002 persen.

Pewarta : Oleh: Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024