Kendari,  (Antara News) - Ratusan bahkan mencapai ribuan orang karyawan yang bekerja di perusahaan pertamabangan di Sulawesiu Tenggara (Sultra) mengikutsertakan karyawannya menjadi program peserta Jaminan sosial tenaga kerja (jamsotek) masih sangat minim.

"Kecuali perusahaan milik negara (BUMN) termasuk mitranya, hampir seluruh karyawannya sudah ikut program kepesertaan Jamsostek. Sedangkan bagi perusaaah pertambangan yang baru memulai usahanya di tahun 2008 hingga saat ini masih sangat kecil mengikutkan karyawannya sebagai peserta Jamsostek," kata Kepala PT Jamsostek Cabang Kendari, Abdrul Rahman Harun, di Kendari, Kamis.

Rahman yang didampingi Kabid Pemasaran PT Jamsostek, Ashari mengatakan, minimnya pihak perusahaan pertambangan untuk mengikutkan program Jamsostek karena alasan tidak ada produksi dan pengapalan.

"Kami juga tidak mungkin harus memaksakan pihak perusahaan untuk mengikutsertakan karyawannya ikut program Jamsostek, walaupun telah diatur dengan undang-undang," katanya.

Tanpa menyebut perusahaan pertambangan yang hingga kini belum mengikutsertakan karyawannya untuk program Jamsotek, namun kata Rahman Harun, diharapkan para perusahaan tetap punya keseriusan untuk mengikutsertakan menjadi peserta Jamsostekn.

Ia menyebutkan hingga Juni 2013, perusahaan yang ikut program Jamostek untuk wilayah Sultra berjumlah 1.171 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 26.726 orang peserta.

Terkaiat adanya pengalihan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) yang akan ditangani PT Askes mulai 1 Januari 2014, Rahman mengatakan, kinerja program Jamostek tetap saja seperti saat ini karena walaupun program JPK bukan lagi wewenang Jamsostek namun di tahun yang sama, penanganan pensiuanan baik itu PNS, BUMN yang dikelola PT Taspen selama ini akan dikelola Jamsostek.

"Program JPK yang tertanggung di program Jamsostek cabang Kendari, Sultra hingga Juni 2013 sebanyak 25.870 peserta," katanya.

Lebih jauh Rahman dan Ashari mengatakan, dalam meningkatkan pelayanan yang terbaik dan tercepat bagi peserta Jamsostek kedepan, baru-baru ini telah menggelar sosialisasi sistem pembayaran iuran melalui teknologi "virtual accout",

Dasar implementasi program virtual account itu sedikitnya ada tiga diantaran surat keputusan Direksi nomor: Kep/40/012013 tentang penetapan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahun 2013.

Dan surat Direktur Keuangan nomor: B/890/012013 tanggal 25 januari 2013 implementasi sistem penerimaan pembayaran iuran program Jamasostek Kerjasama perbankan (E-payment) dengan teknologi virtual account.

Adapun tujuan dari program virtual account itu dalam rangka peningkatan pelayanan dan untuk mempermudah cara pembayaran iuran program Jamsostek, disamping mengurangi transaksi iuran belum jelas penyetor (IPBJ) dan meningkatkan kinerja perusahaan dan menciptakan efesiensi dan efektifitas sumber daya.

"Jadi teknologi yang akan dipakai dalam program virtual account itu melalui rekening virtual yang dibuat oleh perusahaan untuk diberikan kepada mitranya (perorangan mapun non perorangan) sebagai identitas penerimaan dari mitra bisnis," ujar Ashari.

Pewarta : Oleh: Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024