Jakarta (Antara News) - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) meluncurkan pesawat tanpa awak tipe Hexarotor dan beberapa produk pertahanan keamanan lainnya untuk menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang jatuh pada 10 Agustus.
Pada peluncuran rangkaian acara Hakteknas di Jakarta, Senin, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Mohammad Hatta mengatakan pesawat tanpa awak dapat digunakan untuk melakukan tugas yang berbahaya.
Selain itu, pesawat buatan sejumlah peneliti Institut Teknologi Bandung ini dapat digunakan untuk mengawasi daerah perbatasan Indonesia yang luas dengan menggunakan sumber daya manusia yang sedikit.
Hexarotor adalah pesawat multirotor ultra portable yang dilengkapi dengan kamera. Pesawat dengan berat sekitar empat kilogram ini membawa GPS (global positioning system) untuk memudahkan pencarian lokasi barang yang akan dicari.
Pada peluncuran Hakteknas ini juga dipamerkan produk lain seperti satelit, roket, card reader, dan kendaraan militer. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
"Secara bertahap kita akan terus pergunakan produksi dalam negeri dan itu cara mendorong agar produksi dalam negeri bisa terbangun," kata Purnomo Yusgiantoro.
Selain Hexarotor, Kemenhan juga sudah memesan kendaraan pendobrak, yang dinamai Komodo yang akan digunakan dalam operasi melawan terorisme.
Peringatan Hakteknas akan dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus hingga 1 September 2013 di Taman Mini Indonesia Indah, dengan berbagai rangkaian kegiatan seminar, rapat koordinasi nasional (rakornas), karnaval ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dan pameran Ritech Expo.
Tema peringatan Hakteknas yang ke-18 adalah "Inovasi untuk Kemajuan Bangsa".
Selama acara Hakteknas, Kemenristek akan memperlihatkan berbagai capaian kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek sebagai bagian dari upaya penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan iptek.
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang memamerkan mobil listrik, tahun ini alat yang dipamerkan adalah alat pertahanan dan keamanan.