Kendari,  (Antara News) - Gubernur Sulawesi Tenggara H Nur Alam, melantik lima pejabat eselon II lingkup pemeirintah Provinsi Sultra, bertempat di rumah jabatan gubernur di Kendari, Senin. 

Pejabat tersebut adalah dr. Ansar Sangka yang sebelumnya menjabat kepala Biro Kesra Sultra, dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan Sultra, menggantikan Amin Yohanis yang sudah memasuki batas usia pensiun.

Jabatan yang ditinggalkan oleh Ansar Sangka, Biro Kesra diisi oleh Laode Mustari, sebelumnya menjabat staf di Setda Provinsi Sultra.

Yusuf Mundu sebelumnya menjabat staf ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, dilantik menjadi Kepala Badan Kesbang, Politik Provinsi Sultra, bertukar posisi dengan pejabat sebelumnya Tony Herbiasyah kini menjadi staf ahli gubernur Bidang Pemerintahan Provinsi Sultra sekaligus menjadi Penjabat Bupati Kolaka Timur.

Sementara dr Abd Razak yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Sultra, dilantik menjadi Direktur Rumah Sakit Umum Bahteramas menggantikan dr Noerjayadin Aboe Kasim.

Nur Alam mengatakan, mutasi adalah hal biasa bagi seorang aparatur yang harus bersedia untuk ditempatkan dimanapun.

"Jabatan dapat silih berganti dengan konsekwensi promosi, penyegaran dan pembinaan yang disertai prinsip-prinsip akuntabilitas, responsibilitas," katanya.

Gubernur mengaku, untuk menempatkan seseorang menduduki jabatan eselon II tidaklah mudah apalagi jika menimbang tiga calon yang masing-masing dengan kelebihan dan kemampuan yang nyaris sama.

"Pemimpin itu ibarat induk yang memiliki banyak anak untuk dinafkahi, disuport, disejahterakan dan dibina. Pemimpin memiliki kewajiban menjaga harmonisasi dan keseimbangan," katanya.

Ditegaskan, pejabat harus mampu menjalankan roda organisasi dimana kepala SKPD membawahi eselon III, dibawah eselon III ada eselon IV yang menjadi atasan langsung para staf.

"Sedangkan khusus kepada Direktur rumah sakit yang baru dilantik untuk membenahi sorotan terhadap rumah sakit saat ini yakni air, listrik dan kebersihan rumah sakit," katanya.

Pelantikan tersebut sekaligus pengukuhan Ketua Dewan Pengawas BLUD RSU Bahteramas Provinsi Sultra, Amin Yohannes, yang sebelumnya menjabat Kadis Kesehatan Sultra dan telah memasuki masa pensiun.

"Tugas dewan pengawas antara lain memberikan pendapat dan saran kepada Gubernur mengenai rencana bisnis anggaran yang diusulkan pejabat pengelola RSU Bahteramas, melaporkan kepada Gubernur tentang kinerja BLUD, memberikan nadehat kepada pejabat pengelola dalam melaksanakan pengelolaan BLUD," katanya.

Tugas lain katanya, melakukan evaluasi dan penilaian kinerja baik keuangan maupun non keuangan serta memberikan saran dan catatan-catatan penting untuk ditindak lanjuti oleh pejabat pengelola BLUD.

"Dewan pengawas BLUD RSU Bahteramas saya harapkan maksimal bekerja utamanya dalamperencanaan dan pengendalian dan pengawasan rumah sakit," katanya.

Pewarta : oleh: Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024