Kendari (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara mengantisipasi kemungkinan teroris Poso masuk wilayah Sulawesi Tenggara karena berbatasan dengan Sulawesi Tengah.
Kapolda Sultra Brigjen Pol Ngadino di Kendari, Selasa mengatakan pelaku teror Poso harus diantisipasi karena memungkinkan masuk wilayah Sulawesi Tenggara melalui jalur darat.
"Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara berbatasan dengan Sulawesi Tengah. Sampai sekarang belum ada indikasi kuat pelaku teror Poso masuk wilayah Sultra tetapi harus diantisipasi," kata Kapolda Ngadino.
Oleh karena itu, Wakapolda Sultra, Direktur Intelijen dan Kasat Brimobda Sultra meninjau wilayah perbatasan di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
"Saat situasi Poso tidak kondusif beberapa tahun lalu ditempatkan personil Brimob di wilayah perbatasan Konawe Utara dan Sulawesi Tengah. Kondisi Poso pascapenembakan anggota Brimob perlu penempatan kembali personil Brimob di daerah perbatasan tersebut," katanya.
Kasat Brimob Polda Sultra Kombes Pol Dadang R mengatakan satuan wilayah perbatasan terus melakukan upaya antisipasi terhadap kemungkinan masuknya teroris Poso ke wilayah Sulawesi Tenggara. "Sampai saat ini belum ada indikasi pelaku teror Poso masuk wilayah Sulawesi Tenggara
tetapi perlu diantisipasi. Personil satuan wilayah, yakni Polres Konawe dan Polsek sekitar wilayah perbatasan sudah mengantisipasinya," kata Dadang.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP A. Karim Samandi mengatakan kepolisian berkoordinasi dengan institusi lain dalam mengantisipasi teror.
"Dalam hal pengamanan wilayah dari gangguan teroris kepolisian senantiasa berkoodinasi dengan insitusi lain, termasuk Polda terdekat," kata Karim.(Ant).
Kapolda Sultra Brigjen Pol Ngadino di Kendari, Selasa mengatakan pelaku teror Poso harus diantisipasi karena memungkinkan masuk wilayah Sulawesi Tenggara melalui jalur darat.
"Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara berbatasan dengan Sulawesi Tengah. Sampai sekarang belum ada indikasi kuat pelaku teror Poso masuk wilayah Sultra tetapi harus diantisipasi," kata Kapolda Ngadino.
Oleh karena itu, Wakapolda Sultra, Direktur Intelijen dan Kasat Brimobda Sultra meninjau wilayah perbatasan di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
"Saat situasi Poso tidak kondusif beberapa tahun lalu ditempatkan personil Brimob di wilayah perbatasan Konawe Utara dan Sulawesi Tengah. Kondisi Poso pascapenembakan anggota Brimob perlu penempatan kembali personil Brimob di daerah perbatasan tersebut," katanya.
Kasat Brimob Polda Sultra Kombes Pol Dadang R mengatakan satuan wilayah perbatasan terus melakukan upaya antisipasi terhadap kemungkinan masuknya teroris Poso ke wilayah Sulawesi Tenggara. "Sampai saat ini belum ada indikasi pelaku teror Poso masuk wilayah Sulawesi Tenggara
tetapi perlu diantisipasi. Personil satuan wilayah, yakni Polres Konawe dan Polsek sekitar wilayah perbatasan sudah mengantisipasinya," kata Dadang.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP A. Karim Samandi mengatakan kepolisian berkoordinasi dengan institusi lain dalam mengantisipasi teror.
"Dalam hal pengamanan wilayah dari gangguan teroris kepolisian senantiasa berkoodinasi dengan insitusi lain, termasuk Polda terdekat," kata Karim.(Ant).