Kendari (ANTARA News) - Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pinmas) Kementerian Agama (Kemenag) RI, menggelar Work shop sumber daya manusia pengelola teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang diikuti 17 provinsi se Indonesia Timur.

Kepala Sub Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat dan Kerukunan Umat Beragama (HUKMAS dan KUB) Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara, Syaifuddin Mustaming, di Kendari, Rabu, mengatakan, kegiatan ini berlangsung selama empat hari, 6-9 November 2012.

"Kegiatan work shop itu, telah dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Kemenag RI, Syahman Sitompul (6/11) malam," katanya.

Ia mengatakan, seluruh peserta work shop dari 17 Provinsi se-Indonesia timur itu meliputi seluruh provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku dan Papua.

Dan masing-masing diikuti tiga orang peserta yang teridir dari Personal In charge (PIC), Admin Web dan Admin E-Mail.

Menurut Syaifuddin, penjelasan dari kepala Biro Ortala Kemenag RI itu, mengingatkan kebutuhan akan perkembangan teknologi saat ini yang merupakan kebutuhan vital yang mutlak dikuasai, dalam mewujudkan "Good Governance" dan "Clean Governance" di Kementerian Agama.

Work shop mengangkat tema melalui Work shop Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tingkatkan profesionalitas dan kompetensi SDM Kementerian Agama (Kemenag) Pusat dan Daerah dalam pengelolaan jaringan dan media informasi.

"Mau tidak mau Kemenag harus memanfaatkan TIK dalam melakukan reformasi birokrasi guna mewujudkan `good governance` dan `clean governance` di era digital yang terus berkembang ini," ujar Syaifuddin mengutip pernyataan Kepala Biro Ortala Kemenag RI.

Ia menuturkan, cepat atau lambat seluruh Satker Kemenag dari pusat, Kanwil, Sekolah Tinggi Agama, Kankemanag Kabupaten/Kota, Madrasah hingga Kantor Urusan Agama (KUA) harus terintegrasi dalam satu jaringan.

"Ini menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah diungkap sebab berhubungan dengan merubah `mindset` seseorang. tanpa didukung jaringan yang terintegrasi mustahil terlaksana pelaporan keuangan yang cepat, akuntabel dan transparan," ujarnya.

Kabid TIK Kemenag RI, H Achmad Gufron, dalam laporannya menjelaskan bahwa, kegiatan merupakan yang kedua dari serangkaian acara serupa pada tahun ini, di mana pada kegiatan pertama dilaksanakan di Batam diikuti peserta dari Kanwil Kemenag di wilayah Indonesia Barat (Jawa-Sumatera).

Gufron menyampaikan, harapan kepada peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan serius, sebab jika hanya sekedar ikut tanpa menguasi teknologi yang diperkenalkan itu, maka daerah itu akan tertinggal.

"Nanti akan ada `post test` sebelum penutupan jelas Kabid TIK, yang hasilnya akan dilaporkan ke Kanwil masing-masing. Dari test itu bisa diketahui kompetensi peserta," tutupnya. (Ant).

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024