Kendari (ANTARA News) - Kelompok pelaku usaha kecil mikro (UKM) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengeluhkan kekurangan modal untuk mengembangkan usaha mereka.

Keluhan kelompok UKM tersebut diterima anggota DPRD Kendari Yasin Idrus saat melakukan kegiatan penyerapan aspirasi warga di Kelurahan Jati Mekar Kecamatan Kendari, Senin.

"Pelaku usaha kecil tersebut sudah mengembangkan usahanya karena terkendala dana atau modal. Kondisi itu menyebabkan kehidupan mereka tidak ada perubahan dari segi ekonomi," kata Yasin Idrus.

Ia mengatakan, kondisi itu diperparah lagi karena para pelaku usaha kecil tersebut kesulitan mendapatkan akses kredit dari perbankan karena terbentur agunan.

"Namanya juga warga pelaku usaha kecil, tentunya mereka tidak memiliki agunan yang bisa meyakinkan perbankan untuk mendapatkan pinjaman modal usaha," ujarnya.

Terkait keluhan itu, kata Yasin, dirinya mengarahkan para pelaku usaha kecil tersebut untuk memanfaatkan badan layanan umum daerah (BLUD) kredit mikro yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Kendari.

"Lembaga kredit mikro atau BLUD kredit mikro tersebut memberikan pinjaman kepada pelaku UKM tanpa agunan dan tanpa proposal, asalkan mereka memiliki KTP asli Kendari dan jenis usaha yang riil," katanya.

Yasin menyebutkan, jenis usaha yang digeluti para pelaku UKM tersebut yakni penjual ikan dengan berkeliling, penjual penganan, dan beberapa usaha kecil mikro lainnya. (ANT).

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024