Kendari (ANTARA News) - Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Tenggara segera merancang bentuk bantuan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Wakatobi yang pada 9 Juli 2012 akan ditetapkan sebagai cagar biosfir dunia oleh Unesco.

"Program pemberdayaan ekonomi yang akan diberikan tentu disesuaikan dengan kondisi wilayah Wakatobi yang penduduknya sebagian besar hidup sebagai nelayan," kata Kepala DKP Sultra Askabul Kijo di Kendari, Jumat.

Ia mengatakan, setelah kawasan Taman Nasional Laut Wakatobi ditetapkan menjadi kawasan cagar biosfir dunia, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk menjaga kawasan itu dari berbagai ancaman kerusakan.

"Saya pikir, hal utama yang harus dilakukan bagaimana membantu memberdayakan masyarakat setempat sehingga dalam mengelola dan memanfaatkan potensi sumber daya alam di dalam kawasan itu, tetap memperhatikan keseimbangan alam dan keletarian ekosistem," katanya.

Sementara itu, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dalam mempersiapkan masyarakat Wakatobi yang wilayahnya akan menjadi cagar biosfir dunia itu telah membantu meningkatkan kapasitas masyarakat Wakatobi melalui pelatihan keterampilan.

"Dalam menyambut penetapan Wakatobi sebagai cagar biosfir dunia, Kementerian PDT membina keterampilan 51 kelompok perajin berbagai jenis di Wakatobi," kata Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Wakatobi Abdul Manan dalam keterangan terpisah.

Menurut Manan, kelompok masyarakat perajin tersebut tersebar di empat pulau besar di Wakatobi, yakni Pulau Wangiwangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.

Masing-masing kelompok, kata dia, mengembangkan kerajinan yang susai dengan potensi yang di wilayah mereka.

"Di Wanggiwangi umumnya mengembangkan kerajinan kain tenun, di Kadedupa kerajinan kerangan-kerangan, di Tomia mengembangkan kerajinan anyaman dari daun pandan dan sebagainya," katanya.

Kelompok perajin di Pulau Bingongko mengembangkan kerajinan parang dan alat-alat pertanian, perkakas dapur yang terbuat dari besi.

"Diharapkan melalui pembinaan berbagai keterampilan itu, masyarakat Wakatobi tidak lagi menggantungkan hidup sepenuhnya dari potensi perikanan di dalam kawasan cagar biosfir dunia itu," katanya. (ANT).

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024