Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Kota Kendari, Kamis, menggelar mimbar sarasehan kontak tani antara pemerintah dan para petani nelayan yang ada di daerah itu.

Wali Kota Kendari, Asrun di Kendari, dalam kesempatan itu mengatakan, pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan memerlukan masukan dan peran serta petani nelayan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan.

"Petani nelayan yang tangguh hanya dapat diciptakan oleh petani nelayan itu sendiri didukung iklim kondusif yang diciptakan oleh pemerintah yang memungkinkan tumbuh kembangnya peran serta aktif petani nelayan dalam seluruh proses pembangunan," katanya.

Ia mengatakan, untuk mewujudkan itu, perlu adanya suatu forum nelayan yang dalam hal ini diwakili kelompok tani nelayan untuk bertemu dengan pemerintah untuk berkonsultasi dan bersepakat tentang hal-hal yang menyangkut seluruh proses pembangunan.

"Dengan dasar pertimbangan itu, hari ini kita mengadakan mimbar sarasehan dengan mengangkat topik dampak kebijakan pembatasan BBM bersubsidi terhadap peningkatan produksi petani nelayan," katanya.

Menurut Asrun, permasalahan krusial yang dihadapi petani dan nelayan saat ini adalah sulitnya mereka memperoleh BBM bersubsidi untuk kebutuhan operasional usaha tahi dan usaha nelayan.

Dengan demikian, kata Asrun, berpengaruh pada peningkatan produksi para petani dan nelayan.

Ia menjelaskan, akibat sulit memperoleh BBM bersubsidi, para nelayan susah melaut menangkap ikan untuk kelangsungan hidup keluarganya.

"Akibat dari sulitnya memperoleh BBM bersubsidi berdampak pada pencapaian target luas tanam dan luas panen paadi sawah, begitu pula dengan tingkat produksi nelayan," katanya.

Untuk itu, katanya, melalui kegiatan sarasehan kontak tani, permasalahan itu bisa selesai sehingga para nelayan bisa melaksanakan kegiatan usahanya sebagaimana yang diharapkan. (ANT).

Pewarta : Suparman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024