Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sudah menyaluran pupuk urea bersubsidi Januari-Maret 2012 sebesar 4.745 ton atau 14,69 persen dari kuota yang disediakan pemerintah pusat 32.300 ton.

Kepala Seksi Sarana Prasarana Produksi dan Teknologi Dinas Pertanian Sulawesi Tenggara (Sultra) Suriyati di Kendari, Minggu, mengatakan penyaluran tertinggi berdasarkan kuota terjadi di Kabupaten Bombana, dari rencana penyaluran 3.073 ton, terealisasi 632 ton atau 20 persen.

"Permintaan petani terhadap pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Bombana tergolong tinggi dari pada permintaan petani di 11 kabupaten/kota lainnya di Sultra," kata Suriyati.

Ia mengatakan, dua kabupaten belum sama sekali disalurkan yakni Kabupaten Wakatobi dari rencana penyaluran 2,95 ton dan Kabupaten Konawe Utara rencana penyaluran 293,75 ton.

Penyaluran pupuk urea di Kota Kendari, sudah mencapai 63 ton atau 12,15 persen dari rencana penyaluran 518,62 ton, Kabupaten Konawe penyaluran terealisasi 1.194 ton atau 16,28 persen dari rencana penyaluran 7.344 ton.

Penyaluran di Kabupaten Konawe Selatan baru mencapai 885 ton atau 16,23 persen dari target 5.452 ton, Kabupaten Kolaka realisasi penyaluran 1.113 ton dari target 9.215 ton, Kota Baubau realisasi penyaluran mencapai 130 ton dari target 898,93 ton.

Selanjutnya di Kabupaten Buton sudah disalurkan 105 ton dari target 789 ton, Kabupaten Muna sudah terealisasi 122 ton dari target 806 ton, Kabupaten Kolaka Utara terealisasi 470 ton dari target 3.670 ton, dan Kabupaten Buton Utara terealisasi 30 ton dari target 231 ton.

Menurut Suriyati, meskipun pemerintah telah menetapkan kuota masing-masing kabupaten/kota, tetapi realisasinya tergantung tingkat kebutuhan dan keinginan petani untuk menggunakan.

"Prinsipnya, pemerintah hanya menyiapkan pupuk bersubsidi dengan tujuan produksi petani bisa lebih meningkat. Petani seberapa besar daya serap petani terhadap pupuk bersubsidi tersebut, semua dikembalikan kepada petani," katanya. (ANT).

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024