Kendari (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Kendari mengantisipasi terjadinya kekeringan terhadap persawahan yang ada di daerah itu dengan cara membangun parit penampungan air atau embung.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kendari, Nedy Patanduk, di Kendari, Minggu, mengatakan, pada 2012 ini pihaknya membangun dua unit embung di lokasi persawahan Amohalo Kelurahan Watubangga Kecamatan Baruga Kendari.

"Kondisi cuaca di Kota Kendari yang tidak menentu, mengharuskan kami membuat kantong-kantong penampungan air atau embung yang bisa digunakan petani untuk mengairi sawah ketika terjadi musim kemarau," katanya.

Ia mengatakan, pembuatan embung tersebut menggunakan biaya anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD) Kendari dan dari dana tugas perbantuan Kota Kendari tahun 2012.

"Anggaran yang kita gelontorkan untuk pembuatan parit penampungan air atau embung ini sebesar Rp200 juta dari APBD Kendari," katanya.

Ia menjelaskan, bencana kekeringan merupakan persoalan rutin yang datang setiap tahun disebabkan wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan dari segi kondisi geografis tidak memiliki sumber air.

"Dengan cara seperti ini, meskipun saat musim kemarau, petani masih bisa melakukan penanaman atau masih bisa mengairi tanamannya karena ada persediaan air," ujarnya.

Menurut Nedy, pembuatan embung tersebut akan membantu menyediakan pengairan sawah seluas 532 hektare yang ada di Amohalo, sehingga pola taman petani tetap berkesinambungan meskipun terjadi musim kemarau.

Pembangunan embung ini, kata Nedy, merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap petani sawah yang ada di daerah itu agar terus meningkatkan produksinya dalam kondisi apapun.

"Kota Kendari memang bukan sentra produksi padi untuk Sultra, tetapi paling tidak produksi petani di daerah itu akan menjadi penyangga kebutuhan beras di Kota Kendari," katanya. (ANT).

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024