Jakarta (ANTARA News) - Semakin meningkatnya pasokan dan permintaan batubara dari luar negeri maupun domestik mendorong pertumbuhan industri alat berat secara nasional.

"Hingga akhir tahun, diperkirakan industri alat berat di Indonesia naik 25 persen. Hal ini didorong tingginya permintaan dari sektor batubara," kata Presiden Direktur PT Kobexindo Tractors Tbk, Humas Soputro, di Jakarta, Kamis.

Menurut Humas, Kobexindo memimpin pasar segmen "medium size" untuk volume alat berat dengan beban 50 ton.

"Saat ini Kobexindo fokus pada potensi pasar yang selama ini menjadi kekuatan alat berat dengan daya angkut 50 ton untuk sektor pertambangan. Nanti kalau sudah 'settled', kita akan masuk ke pasar 'small' dan 'big', karena 'range' volume daya angkut dari produk yang kita pasarkan (merek NHL) itu mulai 30 ton hingga 150 ton,¿ paparnya.

Sementara Deputy Sales and Marketing Kobexindo, Almuqri Sagitri Putra, mengatakan, permintaan tertinggi dari produk yang dipasarkan Kobexindo adalah Doosan Excavator dan NHL Rigid Dump Truck.

"Excavator' pangsa pasarnya sekitar 39 persen dari populasi alat berat yang mencapai 23 ribu unit. Sedangkan pangsa pasar Kobexindo pada sektor alat berat nasional mencapai 6 persen," katanya.

Almuqri menambahkan, prospek industri alat berat memang cukup cerah dalam lima tahun terakhir ini.

"Penjualan alat berat pada 2007 sebesar 7.038 unit dan tumbuh pesat pada 2008 yang mencapai 9.684 unit. Pada 2009 pertumbuhannya turun menjadi 6.777 unit, namun penjualan alat berat kembali meningkat mencapai 12.460 unit pada 2010, dan 19.977 unit pada 2011, sedangkan tahun 2012 penjualan alat berat diperkirakan melampaui 23 ribu unit,¿ tuturnya.

Pewarta :
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024