Kendari (ANTARA News) - Universitas Haluoleo (Unhalu) sebagai penyelenggara program Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) optimistis melahirkan atlet terbaik yang akan menjadi andalan Indonesia pada "event" tingkat dunia.
Pembantu Rektor III Unhalu Prof. La Iru di Kendari, Minggu, mengatakan penjaringan atlet binaan PPLM secara ketat untuk menemukan atlet terbaik.
"Atlet yang terjaring masuk PPLM sebanyak 15 orang adalah mereka yang sebelumnya mengenyang pelatihan sejak usia pelajar melalui program Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP)," kata La Iru.
Dengan demikian, lanjut dia, mereka telah memiliki semangat yang kuat dalam berlatih karena sudah bertahun-tahun menjalani tempaan sebagai olahragawan.
Sekretaris dayung Sultra Arifin L. Godo mengatakan bahwa kuota PPLM dayung sebanyak enam atlet sangat minim jika mengaitkannya dengan potensi atlet dayung daerah ini.
"Kalau disebut tidak proporsional dalam penetapan kuota atlet PPLM, Kementrrian Pemuda dan Olahraga tidak boleh tersinggung. Sultra adalah salah satu daerah lumbung atlet dayung Indonesia sehingga pantas saja kalau mengharapkan kuota lebih dari enam atlet," kata Arifin.
Namun, kata dia, pada prinsipnya tidak ada masalah karena penetapan kuota atlet sudah melalui pertimbangan matang dan berapa pun akan berlatih secara optimal.
Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerja sama dengan Unhalu Kendari membina atlet potensial secara berkelanjutan melalui program PPLM.
Secara terpisah Kadis Pemuda dan Olahraga Sultra Tasman Taewa menyebutkan hanya tiga cabang olahraga pelaksana PPLM, yakni sepak takrawa, dayung, dan atlet.
"PPLM adalah program pemerintah pusat melalui Kemenpora bekerja sama dengan perguruan tinggi di daerah. Soal cabang olahraga dan kuota atlet yang akan dibina menjadi kewenangan Kemenpora," kata Tasman.
Kuota atlet mahasiswa Unhalu pada tahun 2012, kata dia, sebanyak 15 orang, yakni cabang dayung enam atlet, sepak takraw lima atlet, dan cabang atlet empat orang. (Ant).
Pembantu Rektor III Unhalu Prof. La Iru di Kendari, Minggu, mengatakan penjaringan atlet binaan PPLM secara ketat untuk menemukan atlet terbaik.
"Atlet yang terjaring masuk PPLM sebanyak 15 orang adalah mereka yang sebelumnya mengenyang pelatihan sejak usia pelajar melalui program Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP)," kata La Iru.
Dengan demikian, lanjut dia, mereka telah memiliki semangat yang kuat dalam berlatih karena sudah bertahun-tahun menjalani tempaan sebagai olahragawan.
Sekretaris dayung Sultra Arifin L. Godo mengatakan bahwa kuota PPLM dayung sebanyak enam atlet sangat minim jika mengaitkannya dengan potensi atlet dayung daerah ini.
"Kalau disebut tidak proporsional dalam penetapan kuota atlet PPLM, Kementrrian Pemuda dan Olahraga tidak boleh tersinggung. Sultra adalah salah satu daerah lumbung atlet dayung Indonesia sehingga pantas saja kalau mengharapkan kuota lebih dari enam atlet," kata Arifin.
Namun, kata dia, pada prinsipnya tidak ada masalah karena penetapan kuota atlet sudah melalui pertimbangan matang dan berapa pun akan berlatih secara optimal.
Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerja sama dengan Unhalu Kendari membina atlet potensial secara berkelanjutan melalui program PPLM.
Secara terpisah Kadis Pemuda dan Olahraga Sultra Tasman Taewa menyebutkan hanya tiga cabang olahraga pelaksana PPLM, yakni sepak takrawa, dayung, dan atlet.
"PPLM adalah program pemerintah pusat melalui Kemenpora bekerja sama dengan perguruan tinggi di daerah. Soal cabang olahraga dan kuota atlet yang akan dibina menjadi kewenangan Kemenpora," kata Tasman.
Kuota atlet mahasiswa Unhalu pada tahun 2012, kata dia, sebanyak 15 orang, yakni cabang dayung enam atlet, sepak takraw lima atlet, dan cabang atlet empat orang. (Ant).