Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara akan melakukan pengerukan terhadap Teluk Kendari yang mengalami sedimentasi atau pendangkalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sulawesi Tenggara (Sultra), Dody Purwanto Jalante, di Kendari, Kamis mengatakan, pengerukan Teluk Kendari tersebut akan dilakukan pada 2012.
"Pengerukan teluk itu sudah menjadi salah satu agenda prioritas kami untuk dilakukan tahun 2012," kata Dody Jalante.
Menurut dia, jika pengerukan itu tidak segera dilakukan, maka akan mendatangkan kerugian bagi masyarakat Kota Kendari yang selama ini menggantungkan aktivitas di teluk tersebut.
"Selain itu, beberapa aktivitas pelabuhan yang ada di Teluk Kendari akan mengalami kendala dalam hal bongkar-muat karena laju pendangkalan teluk yang tidak teratasi," katanya.
Menurut dia, beberapa pelabuhan yang melakukan aktivitas di sekitar Teluk Kendari di antaranya Pelabuhan Nusantara, pelabuhan kapal cepat, pelabuhan rakyat, Pelabuhan Feri Wawonii dan Pusat Pelabuhan Samudra (PPS) Kendari.
"Sudah ada rencana, bahkan kami juga sudah masukkan dalam usulan APBD 2012 untuk menganggarkan pengerukan Teluk kendari," katanya.
Ia menjelaskan, karena pengerukan itu membutuhkan anggaran yang sangat besar, maka pengerukan tidak dilakukan sekaligus tetapi bertahap.
"Kita akan melakukan pengerukan, mungkin tidak satu kali karena dapat membebani APBD, jadi disesuaikan saja dengan keuangan daerah, kita akan cicil setiap tahunnya," kata Dody.
Dody menjelaskan, hasil kerukan teluk tersebut akan digunakan untuk menimbun perluasan area pablik di Kendari Beach, yang akan dilakukan penimbunan sekitar 100 meter dari bibir pantai saat ini.
"Areal publik ini dapat dijadikan masyarakat sebagai sarana rekreasi dan beberapa fungsi lainnya. Kalau kita sudah perlebar, maka bisa juga dijadikan sebagai lahan parkir bagi masyarakat dan sarana rekreasi akan lebih luas lagi," katanya. (Ant).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sulawesi Tenggara (Sultra), Dody Purwanto Jalante, di Kendari, Kamis mengatakan, pengerukan Teluk Kendari tersebut akan dilakukan pada 2012.
"Pengerukan teluk itu sudah menjadi salah satu agenda prioritas kami untuk dilakukan tahun 2012," kata Dody Jalante.
Menurut dia, jika pengerukan itu tidak segera dilakukan, maka akan mendatangkan kerugian bagi masyarakat Kota Kendari yang selama ini menggantungkan aktivitas di teluk tersebut.
"Selain itu, beberapa aktivitas pelabuhan yang ada di Teluk Kendari akan mengalami kendala dalam hal bongkar-muat karena laju pendangkalan teluk yang tidak teratasi," katanya.
Menurut dia, beberapa pelabuhan yang melakukan aktivitas di sekitar Teluk Kendari di antaranya Pelabuhan Nusantara, pelabuhan kapal cepat, pelabuhan rakyat, Pelabuhan Feri Wawonii dan Pusat Pelabuhan Samudra (PPS) Kendari.
"Sudah ada rencana, bahkan kami juga sudah masukkan dalam usulan APBD 2012 untuk menganggarkan pengerukan Teluk kendari," katanya.
Ia menjelaskan, karena pengerukan itu membutuhkan anggaran yang sangat besar, maka pengerukan tidak dilakukan sekaligus tetapi bertahap.
"Kita akan melakukan pengerukan, mungkin tidak satu kali karena dapat membebani APBD, jadi disesuaikan saja dengan keuangan daerah, kita akan cicil setiap tahunnya," kata Dody.
Dody menjelaskan, hasil kerukan teluk tersebut akan digunakan untuk menimbun perluasan area pablik di Kendari Beach, yang akan dilakukan penimbunan sekitar 100 meter dari bibir pantai saat ini.
"Areal publik ini dapat dijadikan masyarakat sebagai sarana rekreasi dan beberapa fungsi lainnya. Kalau kita sudah perlebar, maka bisa juga dijadikan sebagai lahan parkir bagi masyarakat dan sarana rekreasi akan lebih luas lagi," katanya. (Ant).