Ternate, (ANTARA News) - Warga Ternate, Maluku Utara (Malut), terutama anak-anak mulai terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), karena banyak menghirup abu vulkanik letusan Gunung Gamalama.
"Tiga anak saya sejak kemarin semuanya terserang ISPA dan menurut Dokter yang memeriksanya karena banyak menghirup abu vulkanik letusan Gunung Gamalama," kata salah seorang warga Kelurahan Moya, Ternate, Salim di Ternate, Rabu.
Gunung Gamalama meletus pada Minggu malam dan sejak saat itu hingga hari ini, gunung setinggi 1.700 meter dari permukaan laut itu terus menyemburkan abu vulkanik ke seluruh wilayah Ternate.
Salim mengaku sejak awal sudah berupaya mencari masker untuk melindungi anak-anaknya dari abu vulkanik letusan Gunung Gamalama, namun sulit mendapatkannya karena masker yang dibagikan Dinas Kesehatan setempat sangat terbatas.
Masker yang dibagikan Dinas Kesehatan di Kelurahan Moya misalnya, hanya 300 buah, padahal jumlah warga di kelurahan itu mencapai 2.000 jiwa lebih, sehingga banyak warga setempat yang tidak mendapat jatah alat penutup mulut dan hidung itu.
Warga lainnya di Ternate, Abdul Karim juga mengaku bahwa dua orang anaknya kini juga menderita ISPA, tapi sudah mendapat perawatan dari dokter yang disiagakan oleh Dinas Kesehatan setempat di posko penanganan korban letusan Gunung Gamalama.
Pegawai salah satu perusahan swasta di Ternate itu juga mengaku kesulitan memperoleh masker untuk keluarganya bahkan ia sudah mencarinya sampai ke sejumlah apotek dan toko di daerah ini tapi semuanya sudah kehabisan stok.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Marasabesi mengatakan, ada sejumlah penyakit yang mengancam warga Ternate pasca-meletusnya Gunung Gamalama seperti ISPA, penyakit mata, gatal-gatal dan diare.
Oleh karena itu pihaknya telah menyiagakan dokter dan para medis untuk menangani warga yang menderita penyakit tersebut, baik yang berada di penampungan pengungsi maupun di rumah-rumah warga.
"Obat-obatan juga telah kita siapkan dengan jumlah memadai, begitu pula seluruh rumah sakit dan puskesmas di Ternate telah kita instruksikan untuk tanggap dalam menangani setiap warga yang datang berobat akibat dampak dari letusan Gunung Gamalama," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Ternate mengaku telah membagikan masker kepada warga setempat, tapi jumlahnya terbatas sehingga hanya diprioritaskan kepada warga yang berada di sejumlah pengungsian di daerah ini. (Ant)
"Tiga anak saya sejak kemarin semuanya terserang ISPA dan menurut Dokter yang memeriksanya karena banyak menghirup abu vulkanik letusan Gunung Gamalama," kata salah seorang warga Kelurahan Moya, Ternate, Salim di Ternate, Rabu.
Gunung Gamalama meletus pada Minggu malam dan sejak saat itu hingga hari ini, gunung setinggi 1.700 meter dari permukaan laut itu terus menyemburkan abu vulkanik ke seluruh wilayah Ternate.
Salim mengaku sejak awal sudah berupaya mencari masker untuk melindungi anak-anaknya dari abu vulkanik letusan Gunung Gamalama, namun sulit mendapatkannya karena masker yang dibagikan Dinas Kesehatan setempat sangat terbatas.
Masker yang dibagikan Dinas Kesehatan di Kelurahan Moya misalnya, hanya 300 buah, padahal jumlah warga di kelurahan itu mencapai 2.000 jiwa lebih, sehingga banyak warga setempat yang tidak mendapat jatah alat penutup mulut dan hidung itu.
Warga lainnya di Ternate, Abdul Karim juga mengaku bahwa dua orang anaknya kini juga menderita ISPA, tapi sudah mendapat perawatan dari dokter yang disiagakan oleh Dinas Kesehatan setempat di posko penanganan korban letusan Gunung Gamalama.
Pegawai salah satu perusahan swasta di Ternate itu juga mengaku kesulitan memperoleh masker untuk keluarganya bahkan ia sudah mencarinya sampai ke sejumlah apotek dan toko di daerah ini tapi semuanya sudah kehabisan stok.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Marasabesi mengatakan, ada sejumlah penyakit yang mengancam warga Ternate pasca-meletusnya Gunung Gamalama seperti ISPA, penyakit mata, gatal-gatal dan diare.
Oleh karena itu pihaknya telah menyiagakan dokter dan para medis untuk menangani warga yang menderita penyakit tersebut, baik yang berada di penampungan pengungsi maupun di rumah-rumah warga.
"Obat-obatan juga telah kita siapkan dengan jumlah memadai, begitu pula seluruh rumah sakit dan puskesmas di Ternate telah kita instruksikan untuk tanggap dalam menangani setiap warga yang datang berobat akibat dampak dari letusan Gunung Gamalama," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Ternate mengaku telah membagikan masker kepada warga setempat, tapi jumlahnya terbatas sehingga hanya diprioritaskan kepada warga yang berada di sejumlah pengungsian di daerah ini. (Ant)