Kolaka (ANTARA News) - Harga komoditi perkebunan jenis cengkih di kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai Rp135.000 per kilogram di tingkat pedagang antarpulau.

"Kalau harga di tingkat petani hanya Rp130.000 per kg, begitu juga di tingkat pedagang pengumpul hanya naik tipis dari harga petani," kata Nurmawanti, petugas pelayanan informasi pasar Dinas Perkebunan Kolaka yang ditemui, Rabu.

Menurutnya melonjaknya harga komoditi cengkih saat ini dipicu karena belum masuknya musim panen tahun ini apalagi ditambah dengan cuaca yang akhir-akhir ini sering hujan sehingga mempengaruhi bunga cengkih.

"Ada juga beberapa kecamatan yang sudah mulai melakukan panen cengkih seperti Kecamatan Kolaka namun hasilnya belum maksimal," ungkapnya.

Begitu juga dengan harga Kakao biji kering kata Nurmawanti, pada pekan ini harga di tingkat petani berkisar Rp15.000 per kg sementara di tingkat pedagang pengumpul Rp17.000 per kg.

"Kalau di tingkat pedagang antarpulau harga biji kakao Rp19.000 per kg," ungkap Nurawanti.

Sementara harga lada putih hanya berkisar Rp65.000 per kg di tingkat petani dan di tingkat pedagang pengumpul dan pedagang antarpulau berkisar Rp70.000 hingga Rp75.000 per kg.

"Kalau harga kopra masih stabil sekitar Rp4.000 hingga Rp4.500 per kg, dan semua data harga ini sesuai dengan hasil pantauan Dinas Perkebunan di lapangan," jelasnya. (Ant).

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor :
Copyright © ANTARA 2024