Kupang,   (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya mengatasi ancaman rawan pangan yang diperkirakan bakal melanda 925 desa di 159 kecamatan.

"Hasil analisa resiko rawan pangan di 21 kabupaten/kota di daerah itu menunjukkan bahwa 925 desa terancam rawan pangan. Desa-desa tersebut terdapat di 159 kecamatan pada 11 kabupaten," kata Gubernur Frans Lebu Raya di Kupang, Jumat, terkait daerah beresiko rawan pangan di NTT .

Ia mengatakan bahwa desa-desa yang terancaman rawan pangan itu adalah 57 desa di Kabupaten Ngada, 27 desa di Kabupaten Nagekeo, 167 desa di Kabupaten Kupang, 140 desa di Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Lembata 65 desa, Kabupaten Timor Tengah Utara 77 desa.

Kabupaten Flores Timur 147 desa, Kabupaten Belu 46 desa, Kabupaten Alor 136 desa, Kabupaten Sabu Raijua 63 desa dan  Kabupaten TTS 136 desa.    

Ia menyebutkan bahwa upaya penanggulangan rawan pangan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTT, antara lain dengan bantuan pangan beras untuk tanggap darurat.

"Penyaluran beras pemberdayaan daerah rawan pangan dengan APBN/TP Provinsi NTT telah disalurkan ke delapan kabupaten yakni Kupang, Kota Kupang, TTS, Rote Ndao, Manggarai Timur, Sumba Tengah, Sabu Raijua, dan Nagekeo dengan total 153,16 ton diperuntukan kepada 7.658 kepala keluarga," katanya.

Selain itu, penyaluran beras pemberdayaan daerah rawan pangan dengan APBN/TP kabupaten kepada 12 kabupaten antara lain  Kabupaten TTU, Belu, Alor, Lembata, Flotim, Sikka, Ende, Ngada, Manggarai, Sumba Timur, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya dengan alokasi anggaran masing-masing Rp 25 juta per kabupaten, kata Gubernur.

 
Stok cukup
Gubernur menambahkan, stok pangan yang tersedia saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan tiga sampai empat bulan ke depan.

"Memang ada ancaman rawan pangan karena dampak perubahan iklim tetapi stok kebutuhan pangan di Provinsi NTT masih dalam posisi aman. "Stok beras di NTT masih 180.812 ton, sedangkan kebutuhan beras per bulan sebanyak 53.180 ton," katanya.

Selain kebutuhan beras, Gubernur juga merincikan kebutuhan pangan lainnya antara lain stok jagung sebanyak 78.372 ton, umbi-umbian sebanyak 1.474 ton, gula pasir sebanyak 13.821 ton, tepung terigu sebanyak 5.149 ton, minyak goreng sebanyak 2.844 ton, daging sapi sebanyak 3.990 ton, daging ayam sebanyak 2.825 ton, telur ayam sebanyak 2.076 ton dan kedelai sebanyak 494 ton.

"Dari stok kebutuhan pangan yang saya sampaikan itu, saya pastikan bahwa kebutuhan pangan untuk empat bulan ke depan di Provinsi NTT tetap aman," katanya. (Ant)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024