Kendari (ANTARA News) - Rumah Sakit Jiwa Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini masih kekurangan tenaga dokter spesialis dua orang untuk melayani pasien yang ada di rumah sakit tersebut.

Direktur Rumah Sakit Jiwa Kendari, Sumardin, di Kendari, Sabtu mengatakan tenaga medis di rumah sakit jiwa itu masih terbilang sedikit, saat ini jumlahnya hanya dua orang.

"Jumlah tenaga dokter kami itu tidak seimbang dengan jumlah pasien yang kami layani, apalagi pasien yang ditangani itu adalah yang mengalami gangguan jiwa," katanya.

Menurutnya, idealnya RSJ Kendari memiliki empat tenaga dokter spesialis, sedangkan yang ada sekarang baru dua orang.

Ia mengatakan, walaupun kekurangan dokter seperti itu, namun pihak RSJ akan tetap memberikan pelayanan dan pengobatan kepada pasien dengan seoptimal mungkin.

"Kekurangan dokter jangan kemudian menjadi alasan untuk tidak bekerja maksimal, karena kalau jumlah idel yang ditunggu, itu susah karena tidak jelas kapan waktunya," ujarnya.

Menurut dia, pihak RSJ Kendari, ditengah kekurangan dokter itu, pihaknya berusaha membantu pemerintah melalui program pengobatan gratis, khususnya pengobatan bagi penderita gangguan jiwa itu.

"Jika dokter ini ditambah maka pelayanan yang diberikan kepada pasien lebih baik lagi, ada yang melayani rawat jalan, rawat inap," ujarnya.

Sehingga, kata dia, pasien penderita gangguan jiwa, akan lebih cepat tertangani dan akan lebih cepat sembuh sehingga dapat berkumpul lagi dengan keluarganya.

"Saya menghimbau pada masyarakat khususnya keluarga pasien agar penderita ganguan jiwa jangan ditakuti karena mereka itu sama seperti kita," ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa jumlah perawat yang ada saat ini sebanyak 59 orang, jumlah itu masih kurang dan butuh tambahan sekitar 50 orang agar pelayanan di RSJ itu lebih maksimal. (Ant),

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2025