Kendari (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam, Sabtu malam, menutup secara resmi kegiatan Workshop Internasional "Celebrating Diversity", yang berlangsung di Kendari sejak 8 September sampai 10 September 2011, yang merupakan kerjasama antara Asosiasi Tradisi Lisan, UNESCO, Universitas Haluoleo (Unhalu) dan Pemda SUltra.
Dalam sambutannya, gubernur mengatakan, event ini merupakan salah satu momentum yang bernilai historikal bagi Universitas Haluoleo dan pemerintah daerah SUltra.
"Momentum ini sungguh bernilai sejarah kerena kegiatan ini merupakan forum bernuansa Internasional yang pelaksanaannya bertemu para tokoh-tokoh masyarakat adat, akademisi, pakar internasional dan nasional," katanya.
Ia mengatakan, secara umum kegiatan seminar dan workshop itu berjalan lancar dengan sukses. Sehingga selaku pemerintah Sultra, ia mengucapkan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada Unhalu dan semua pembicara atas sharing pengetahuan, pengalaman dan keahlian dalam kegiatan itu.
"Kepada semua panitia yang terlibat dan pihak lain yang mendukung kesuksesan acara ini, saya beri apresiasi begitu pula kepada Asosiasi Tradisi Lisan dan UNESCO, atas nama apemerintah daerah menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya," ujarnya.
Menurutnya, kesuksesan event ini diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam rangka revitalisasi pendidikan karakter bangsa, khususnya daerah Sultra.
"Olehnya itu, kita harus bekerja keras dan memastikan bahwa betapa keberadaan tradisi lisan sangat memegang peranan penting dalam membangun karakter bangsa dan juga perdamaian dunia," katanya.
Nur Alam berharap, paska kegiatan Celebrating Diversity ini berakhir, agar disusun agenda kegiatan lebih lanjut agar tradisi lisan dapat benar-benar menjadi rujukan dalam hidup secara harmonis dan menjaga perdamaian dunia.
Sebelumnya, Rektor Unhalu, Prof DR Ir Usman Rianse, mengatakan, Sulawesi Tenggara secara umum masih memiliki keragaman budaya yang sangat pantas untuk dijual kepublik atau menjadi warisan dunia.
"Hari ini, kita telah berani membuat sejarah dunia. Saya hampir tidak percaya bahwa Sultra hari ini memiliki energi positif dalam perjuangan memberikan citra baik bagi Indonesia dalam kegiatan Internasional ini," katanya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sultra, memberikan cendera mata Kepada Perwakilan UNESCO, dan kepada Ketua Tradisi Lisan Indonesia Pudentia.
Pada penutupan kegiatan itu, hadir Unsur MUspida SUltra, Ketua DPRD Sultra, Bupati Wakatobi, Wali Kota Baubau, Pimpian SKPD Lingkup SUltra, kemudian para pemakalah kegiatan yang berasal dari SIngapura, Austalia, Amerika Serikat, Korea, Brunei Darussalam dan Malaisia dan perwakilan UNESKO. (Ant).
Dalam sambutannya, gubernur mengatakan, event ini merupakan salah satu momentum yang bernilai historikal bagi Universitas Haluoleo dan pemerintah daerah SUltra.
"Momentum ini sungguh bernilai sejarah kerena kegiatan ini merupakan forum bernuansa Internasional yang pelaksanaannya bertemu para tokoh-tokoh masyarakat adat, akademisi, pakar internasional dan nasional," katanya.
Ia mengatakan, secara umum kegiatan seminar dan workshop itu berjalan lancar dengan sukses. Sehingga selaku pemerintah Sultra, ia mengucapkan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada Unhalu dan semua pembicara atas sharing pengetahuan, pengalaman dan keahlian dalam kegiatan itu.
"Kepada semua panitia yang terlibat dan pihak lain yang mendukung kesuksesan acara ini, saya beri apresiasi begitu pula kepada Asosiasi Tradisi Lisan dan UNESCO, atas nama apemerintah daerah menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya," ujarnya.
Menurutnya, kesuksesan event ini diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam rangka revitalisasi pendidikan karakter bangsa, khususnya daerah Sultra.
"Olehnya itu, kita harus bekerja keras dan memastikan bahwa betapa keberadaan tradisi lisan sangat memegang peranan penting dalam membangun karakter bangsa dan juga perdamaian dunia," katanya.
Nur Alam berharap, paska kegiatan Celebrating Diversity ini berakhir, agar disusun agenda kegiatan lebih lanjut agar tradisi lisan dapat benar-benar menjadi rujukan dalam hidup secara harmonis dan menjaga perdamaian dunia.
Sebelumnya, Rektor Unhalu, Prof DR Ir Usman Rianse, mengatakan, Sulawesi Tenggara secara umum masih memiliki keragaman budaya yang sangat pantas untuk dijual kepublik atau menjadi warisan dunia.
"Hari ini, kita telah berani membuat sejarah dunia. Saya hampir tidak percaya bahwa Sultra hari ini memiliki energi positif dalam perjuangan memberikan citra baik bagi Indonesia dalam kegiatan Internasional ini," katanya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sultra, memberikan cendera mata Kepada Perwakilan UNESCO, dan kepada Ketua Tradisi Lisan Indonesia Pudentia.
Pada penutupan kegiatan itu, hadir Unsur MUspida SUltra, Ketua DPRD Sultra, Bupati Wakatobi, Wali Kota Baubau, Pimpian SKPD Lingkup SUltra, kemudian para pemakalah kegiatan yang berasal dari SIngapura, Austalia, Amerika Serikat, Korea, Brunei Darussalam dan Malaisia dan perwakilan UNESKO. (Ant).