Wangi-wangi (ANTARA News) - Kerajinan kain tenun masyarakat suku Bajo, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), diminati oleh masyarakat Jepang.

"Kami membawa beberapa kerajinan kain tenun dari Sulawesi Tenggara ke Jepang dalam rangka promosi, namun yang disukai masyarakat Jepang, hanya kain tenun kerajinan masyarakat suku Bajo di Wakatobi," kata Staf Ahhi Bidang Pengembangan Sumber Daya Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ny Leni Syafei di Wakatobi, Rabu.

Menurut Ny Leni, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Yayasan Migranian Bina Bangsa bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Wakatobi akan mengembangkan kerajinan kain tenun suku Bajo yang diminati masyarakat Jepang tersebut.

"Kami sudah bertemu Ketua Dekransda Wakatobi, Ny Ratna Hugua membicarakan pengembangan kerajinan kain tenun suku Bajo itu dan ketua Dekrasnada Wakatobi sudah menyatakan kesediaannya," katanya.

Selain mengembangkan kerajinan tenun kain suku Bajo, Kementerian KP melalui Yayasan Migranian Bina Bangsa kata Ny Leni, juga akan mengembangkan kerajinan kain tenun Wakatobi, namun pemasarannya akan diarahkan ke negara-negara Eropa.

"Agar kualitas kerajinan kain tenun itu memenuhi standar kualitas pasar Jepang maupun Eropa, maka para pengrajin akan terus dibina, sehingga dapat mengembangkan kreatifitas mereka dalam membuat motif-motif kerajinan kain yang diproduksi," katanya.

Ny Leni mengatakan selain mengembangkan usaha kerajinan kain tenun, masyarakat Wakatobi, terutama suku Bajo juga akan bina untuk mengembangkan berbagai macam kerajinan yang bahan bakunya berasal dari kulit kerang.

Kerajinan yang terbuat dari kulit kerang berbagai jenis kata dia, sangat disukai para turis mancanegara maupun domestik, asalkan bentuk dan motilnya tidak monoton.

"Makanya kita terus membimbing para perajin, sehingga bisa melahirkan karya-karya kerajinan dari kulit kerang bernilai jual tinggi dan diminati banyak wisatawan," katanya.

Jika masyarakat Wakatobi sudah memiliki kreatif dan inovatif dalam membuat berbagai kerajinan kata dia, maka masyarakat sudah bisa menjadikan kerajinan tersebut sebagai salah satu sumber pendapatan bagi keluarga.

"Yang terpenting bagi masyarakat, bagaimana bisa membuat kerajinan tangan yang berkualitas, sehingga bisa diminati para wisatawan yang berkunjung di daerah ini. Makanya, kita akan terus melatih mereka agar bisa berkreasi melahirkan kerajinan-kerajinan yang berkualitas dan menarik minat wisatawan," katanya. (Ant).

Pewarta : Agus
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024