Palu, Sulteng (ANTARA News) - Pemprov Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan koordinasi dengan provinsi tetangga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kekurangan stok sembako di daerahnya, terutama memasuki  Ramadhan tahun ini yang diperkirakan permintaannya meningkat.

"Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait di Sulsel dan Sulut, sewaktu-waktu mereka bisa membantu pasokan sembako ke Sulteng jika terjadi kekurangan stok," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Sulteng, Mohammad Hadjir Hadde, di Palu, Selasa.

Ia juga meminta kepada semua distributor sembako di daerahnya untuk segera melapor jika mengalami kendala atau hambatan dalam pengadaan.

Permintaan Hadjir itu dimaksudkan, agar instansinya bisa segera meminta bantuan kepada Disperindagkop Sulsel, Sulut, dan Gorontalo untuk membantu mengatasi hambatan dan kendala yang ada.

Misalkan, distributor di Sulteng kesulitan mendapatkan tambahan pasokan gula pasir dari Makassar (Sulsel), namun dengan bantuan Dinas Perindagkop setempat stok yang mereka butuhkan dapat segera direalisasikan.

Khusus gula pasir, kata Hadjir, sebagian distributor yang ada di Sulteng mendatangkannya dari Makassar dan Gorontalo.

Menurut Hadjir, jika sebaliknya di tiga provinsi tetangga itu mengalami kekurangan sembako seperti beras, dan ternyata di Sulteng memiliki stok melimpah maka dapat mengirim beras ke daerah itu.

"Koordinasi semacam ini sudah dilakukan selama ini," katanya.

Hadjir juga mengatakan, pemerintah daerah di semua kabupaten dan kota dalam wilayah Sulteng telah diinstruksikan untuk segera melaporkan ke pemerintah provinsi setempat jika mengalami kekurangan sembako agar secepatnya dapat diatasi sehingga masyarakat tidak kesulitan memenuhinya selama bulan puasa dan lebaran.

Namun, katanya, hingga saat ini belum ada laporan dari pemerintah kabupaten dan kota setempat yang mengalami kekurangan stok sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Hadjir menambahkan, harga sembako dan barang kebutuhan lainnya di pasaran Sulteng hingga kini relatif masih stabil, meski ada beberapa di antaranya mulai bergerak naik.

"Tapi kenaikkanya masih dalam batas kewajaran," ujarnya (Ant).

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024