Jakarta (ANTARA) - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG), akan ada sekitar Rp7–8 miliar dana yang berputar di masing-masing desa di seluruh Indonesia.
“Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis ini, akan ada kurang lebih sekitar Rp7–8 miliar dana berputar di desa kita di seluruh Indonesia,” ucap Maman dalam acara Rapimnas PIRA di Jakarta, Sabtu.
Biasanya, lanjut Maman, dalam satu tahun, dana yang bergulir di desa sekitar Rp1–2 miliar, dan sebagian besar dialokasikan untuk infrastruktur desa.
Oleh karena itu, dengan adanya perputaran dana akibat program MBG, Maman meyakini hal tersebut akan membangun sebuah ekosistem usaha baru di kalangan masyarakat desa.
“Kami dari Kementerian UMKM tentunya melihat ini sebagai salah satu peluang atau ruang untuk bisa memberdayakan atau mengkaryakan anak-anak, pengusaha, maupun pegiat UMKM yang ada di seluruh Indonesia,” ucap Maman.
Dalam kesempatan tersebut, Maman menegaskan bahwa UMKM perempuan memegang peranan penting dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis. Program tersebut, kata dia, tidak hanya melahirkan generasi yang sehat, tetapi juga berpartisipasi dalam menghasilkan produk yang sehat dan bergizi.
Berdasarkan data Kementerian UMKM, Maman mengatakan 49 persen dari 2,9 juta pengusaha kuliner di Indonesia merupakan perempuan.
“Dan kurang lebih ada sekitar 30.900 UMKM yang bergerak di jasa katering berpotensi untuk terlibat dalam makan bergizi gratis ini,” kata Maman.
Maman mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan kurang lebih 30.000 titik dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di seluruh indonesia, yang ditargetkan terealisasi pada 2029.
“Tentunya dengan target titik yang cukup masif dan luar biasa besar ini, tidak bisa dikerjakan oleh satu atau dua orang saja. Ini perlu kerja sama, koordinasi, dan kolaborasi seluruh pihak,” kata Maman.