Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merekam sebanyak 54 kejadian gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya pada periode 30 Juni - 6 Juli 2023.
"Sebagian besar atau 64,81 persen bermagnitudo antara tiga sampai 4,9," sebut Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Winangun Manado, Muhammad Zulkifli di Manado, Sabtu.
Selanjutnya, sebesar 1,85 persen merupakan gempa dengan magnitudo lima dan sisanya sebesar 33,33 persen bermagnitudo kurang tiga.
"Satu dari 54 kejadian gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (II – III MMI)," katanya.
Menurut kedalaman gempanya, sebesar 55,56 persen di antaranya adalah gempa bumi berkedalaman dangkal (antara satu hingga 60 kilometer), sebesar 42,59 persen berkedalaman menengah (antara 61-300 kilometer dan sisanya (1,85 kilometer) berkedalaman dalam (lebih dari 300 kilometer).
Dari peta seismisitas atau peta episenter, sebagian besar gempa bumi dengan kedalaman dangkal terjadi pada lempeng laut Maluku yaitu di perairan antara Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Sedangkan pada kedalaman menengah, sebagian besar gempa bumi diakibatkan oleh deformasi batuan dalam lempeng Sangihe.
Sepekan sebelumnya, pada periode 23-29 Juni 2023, Stasiun Geofisika Manado merekam sebanyak 55 kejadian gempa bumi terjadi di wilayah Sulut dan sekitarnya.
Sebagian besar atau 63,64 persen bermagnitudo antara tiga sampai lima, dan sisanya sebesar 36,36 persen magnitudo kurang dari tiga.