Kolaka Timur (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan saat ini dengan beberapa daerah melakukan panen raya salah satunya di Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara, membuat stok beras aman sehingga tidak perlu impor.
"Semua udah panen, semua udah kelebihan stok (beras), terus pertanyaannya impor untuk apa?," katanya di sela melakukan panen raya padi sawah seluas 4.000 hektare di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Minggu.
Mentan menyampaikan saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia sudah mempunyai stok pangan yang cukup. Dengan kondisi tersebut Indonesia tak perlu impor beras.
"Oleh karena itu kalau tadi pertanyaannya masih perlukah impor? Saya kira kita nggak gila lah untuk mengatakan masih perlu impor sementara panen rakyat, siapa nanti yang beli," ujar dia.
Ia menerangkan dengan kondisi stok beras yang aman, maka dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Meski begitu ia mengajak agar dalam membeli beras petani tidak dipersoalkan jika harganya lumayan mahal.
"Dan kalau memang buatan dari Indonesia dari rakyat Indonesia mungkin agak lebih mahal dikit nggak papa juga, itu kata presiden. Membantu rakyat lah kira-kira begitu," ujar Mentan.
Dia menyampaikan saat ini lumbung beras di Indonesia juga bertambah dari sembilan provinsi kini menjadi 15 provinsi, namun dia tidak merinci ke-15 provinsi tersebut. Mentan juga menyebut bahwa Sulawesi Tenggara juga akan menjadi bagian dari lumbung pangan di kawasan Timur Indonesia.
Sementara, lanjut Mentan, saat ini daerah sortir atau daerah merah sudah tidak banyak lagi, hanya ada beberapa daerah di Papua dan Riau karena di Provinsi Riau lebih banyak mengembangkan tanaman sawit dan karet.
"Nah sekarang daerah sortir kita seperti itu. Daerah kuning itu sudah bisa swasembada tetapi belum berkontribusi itu kira-kira ada 10 sampai 11 daerah. Artinya Dia sendiri sudah bisa tetapi belum kontribusi pada surplus kita. Tetapi daerah surplus kita sudah di atas 15 (provinsi) sekarang dari 34 daerah (provinsi)," kata Syahrul Yasin Limpo.
Baca juga: Mentan berikan apresiasi Sultra tingkatkan produktivitas petani padi
Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan bahwa saat ini daerahnya secara umum dalam keadaan surplus beras. Namun ia mengaku bahwa pihaknya belum berencana melakukan ekspor
"Tentunya ada rencana untuk ekspor ke negara yang kira-kira membutuhkan itu, tapi sementara bagaimana kita mengatasi kebutuhan nasional dulu," katanya.
Menurut Ali Mazi menjaga kebutuhan pangan nasional sangat penting dan menjadi prioritas saat ini guna mengendalikan inflasi ke depan.
"Jadi kita harus cegah itu (inflasi). Jadi kalau ada sisa baru kita ekspor, tapi saat ini kita utamakan dulu kebutuhan nasional," ucap Ali Mazi.
Ali Mazi menambahkan saat ini Sulawesi Tenggara sudah mencanangkan areal untuk menjadi lumbung padi penyuplai beras untuk Indonesia.
"Saya sampaikan kepada para bupati khususnya para bupati yang punya kawasan persawahan seperti Kolaka Timur, Bombana Konawe dan Konawe Selatan termasuk sebagian di Kabupaten Kolaka ini kita sudah canangkan mudah-mudahan di 2023 ini kita sudah mulai bergerak," kata Ali Mazi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan Syahrul klaim stok beras aman dan tak perlu impor
Berita Terkait
Amran: PP Penghapusan Piutang UMKM agar petani lebih produktif
Rabu, 6 November 2024 14:34
Mentan beri hadiah traktor kepada tiga petani Bangkalan karena tekun garap sawah
Jumat, 1 November 2024 23:24
Wamentan kawal investasi produksi daging-susu demi ketahanan pangan nasional
Kamis, 31 Oktober 2024 14:15
Amran peringati pegawai untuk tidak tergoda dengan komisi dari proyek
Selasa, 29 Oktober 2024 14:14
Mentan: lima perusahaan asing investasi industri sapi perah di Indonesia
Senin, 28 Oktober 2024 14:57
Mentan: Tiga arahan Presiden acara retreat di Magelang
Senin, 28 Oktober 2024 13:57
Mentan: Benih unggul dan teknologi pertanian modern penting untuk swasembada
Kamis, 24 Oktober 2024 16:28
Andi Amran pastikan siap berjuang wujudkan Indonesia berdaulat pangan
Rabu, 23 Oktober 2024 13:20