Kendari, Antara Sultra - Pulau Bungkutoko yang berada di Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, sebelumnya memang bukan apa-apa karena berada di daerah pinggiran yang tidak dilirik oleh orang.
Tetapi sejak di kawasan tersebut dibangun pelabuhan kontainer Kendari Newport berubah menjadi kawasan yang ramai dan kini orang berlomba-lomba untuk membeli lahan di daerah tersebut karena akan menjadi pusat bisnis di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara.
Apalagi, pemerintah daerah membangun fasilitas pendukung, seperti jembatan dan jalan untuk kelancaran arus barang maupun orang di daerah tersebut. Tentunya hal ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan warga setempat.
Bahkan, Pemerintah Kota Kendari menjadikan Pulau Bungkutoko yang ada di depan Teluk Kendari sebagai etalase kota dalam kegiatan bisnis. Diyakini bahwa dengan kehadiran infrastruktur dan fasilitas pelabuhan yang ada tersebut akan mendorong tingkat kesejahteraan warga setempat melalui pemanfaatan tenaga lokal sebagai tenaga kerja pelabuhan.
Pembangunan pelabuhan kontainer Kendari Newport di Kelurahan Bungkutoko, Kota Kendari, sudah mendekati tahap akhir penyelesaiannya, bahkan kini sudah mencapai 70 persen dari total seluruh pengerjaannya.
Sesuai dengan kontrak kerja yang ada maka pelabuhan kontainer yang mulai dibangun pada Mei 2017 dengan peletakkan tiang pancang tersebut direncanakan selesai pada Februari 2018. Tetapi tampaknya PT Pelindo tidak mau berlama-lama dengan pembangunan tersebut.
Mereka berharap pada Desember 2017 pembangunan pelabuhan kontainer Kendari Newport sudah kelar dan berbagai langkah sudah dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan tersebut. "Harusnya jika berdasar pada kontrak kerja, dermaga pelabuhan dan trestel ini selesai pada Februari 2018. Tetapi melihat kondisi yang ada bisa tuntas pada Desember 2017," kata Direktur Fasilitas dan Peralatan PT Pelindo IV Farid Padang.
Untuk mendukung percepatan pembangunan Kendari Newport tersebut, PT Pelindo sudah meminta kontraktor untuk menambah jumlah tenaga kerjanya, kemudian material atau bahannya tidak dicetak di Kendari melainkan di Gresik dan saat ini sudah tiba di Kendari.
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) menyiapkan anggaran sebesar Rp936 miliar untuk membangun Pelabuhan Bungkutoko di Kendari yang sering disebut Kendari Newport. Dari jumlah tersebut Rp635 miliar dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dan internal perusahaan sebesar Rp301 miliar.
Menurut dia, terdapat tiga tahapan pembangunan Pelabuhan Kendari Newport, yakni pembangunan dermaga dan trestel, tahap berikutnya reklamasi untuk terminal penampungan kontainer dan tahap berikutnya adalah pembangunan sarana umum, seperti perkantoran.
Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengatakan Pemerintah telah memberikan dana PMN kepada PT Pelindo dengan persetujuan Komisi VI DPR RI, karena itu pihaknya datang melihat langsung progres pembangunan Pelabuhan Kendari Newport ini yang merupakan peruntukan dana itu.
Fakta di lapangan kata Bambang, dana PMN itu sudah dimanfaatkan dan sesuai peruntukan, diharapkan pekerjaan itu segera dituntaskan sesuai kontrak kerja, yakni pada 2018.
Pembangunan pelabuhan kontainer di Pulau Bungkutoko ini bertujuan untuk memperluas pelabuhan agar tidak bercampur antara barang dan penumpang, terminal kargo, serta melayani mobilitas dengan menggunakan peralatan modern sehingga pelayanan bisa berjalan dengan baik.
Dengan dermaga khusus kontainer yang akan dibangun di atas lahan seluas lima hektare (ha) itu, diyakni akan bisa menampung peti kemas kurang lebih 250.000 Twenty-Foot Equivalent Units (TEUs) per tahun, kata GM Pelindo IV Cabang Kenari Muh Irfan.
Dukung Poros Maritim
Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengatakan Pelabuhan Kontainer Kendari Newport sangat mendukung program Poros Maritim Dunia yang menjadi jalur tol laut yang menghubungkan Indonesia Barat dan Kawasan Timur Indonesia.
Poros maritim ini, kata dia, terdiri dari maritm domestik dan internasional. Ini harus diantisipasi Pelindo sebagai penyedia infrastruktur, apalagi dengan adanya potensi sumber daya alam luar biasa, seperti komoditas pertanian, perkebunan, perikanan dan pertambangan.
Pembangunan pelabuhan Kontainer Kendari Newport di Pulau Bungkutoko, Kota Kendari, dia yakini akan mendukung ekspor langsung ke negera tujuan karena sumber daya alam berbagai komoditas sudah tersedia di wilayah itu dan sekitarnya.
Sultra, kata Bambang Haryo, sangat terkenal sebagai penghasil kakao, cengkeh, tambang nikel, emas, perikanan. Komoditas itu sudah bisa diekspor langsung dengan adanya pelabuhan Kendari Newport.
Untuk itu kata Bambang, Pelindo yang membangun pelabuhan itu dan saat membangun dermaga harus dilengkapi dengan alat angkut atau crane. Banyak pelabuhan besar di Indonesia, tetapi tidak dilengkapi dengan crane. Sementara kapal angkut saat ini cenderung tidak lagi menyiapkan crane sendiri dari kapal.
General Manager Pelindo IV Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara, Muhammad Irfan, mengatakan pembangunan Kendari Newport dilakukan untuk mendukung rencana sistem pengapalan langsung komoditas daerah itu ke luar negeri melalui pelabuhan di Kendari.
Pelabuhan Kontainer Kendari Newport ini, kata dia, juga dalam rangka mempersiapkan pelabuhan di Kendari sebagai pelabuhan bertaraf internasional.