Kendari (Antara Sultra) - Jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, melaksanakan peringatan Nuzulul Qur'an (turunnya Al Qur'an) di Masjid Al-Alam Teluk Kendari, Minggu malam yang dihadiri Gubernur Nur Alam, Wakil Gubernur HM Saleh Lasata, Ketua DPRD Abdurrahman Saleh Kapolda Brigjen Andap Budi Revianto, Sekertaris Daerah Provinsi Lukman Abunawas dan Komandan Korem 143/Haluoleo Kolonel Inf. Andi Perdana Kahar.
Peringatan Nuzuulul Qur'an yang pertama dilaksanakan di masjid Al-Alam Teluk Kendari sejak dimulainya pembangunan masjid beberapa tahun itu, kata gubernur Nur Alam, sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam mempercepat proses penyelesainan pembangunan masjid yang hingga kini masih terus proses pekerjaan.
"Kami berharap, pembangunan Masjid Al-Alam ini sudah bisa dirampungkan hingga akhir 2017," kata Nur Alam seraya menbambahkan, meskipun belum semuanya selesai dikerjakan, namun pemasangan lantai keramik, tiang serta kuba masjid ini sudah bisa diselesaikan sesuai dengan target yang ditentutakan.
Nur Alam mengatakan, pelaksanaan Nuzulul Quran tahun ini sengaja dibuat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yakni melaksanakan di tengah teluk Kendari di atas masjid Al Alam yang merupanan mega proyek Pemprov yang belum rampung 100 persen.
"Dengan kondisi seperti ini, berada di Masjid yang tidak berdinding sehingga bisa melihat suasana Kota Kendari di sekeliling teluk Kendari," katanya.
Gubernur mengatakan, pelaksanaan Nuzulul Qur'an juga bermakna untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa impian untuk membangun rumah ibadah di tengah laut benar dapat direalisasikan dan bukan isapan jempol belaka. meskipun diakui ada pihak-pihak tertentu yang tidak mendukung.
Termasuk persoalan nama masjid, juga di soroti karena mengambil nama akhir seorang gubernur, Nur Alam mengatakan, tidak perlu dipermasalakan karena nama Al-Alam bukan nama individu seorang gubernur, tetapi diambil nama Al-Alam itu bermakna sebagai kesejukan, apalagi masjid ini dibangun di tengah teluk yang dikelilingi dengan panorema air laut dan alam yang indah disekitar Teluk Kendari.
Disamping itu, pembangunan masjid Al-Alam ini dibangun bukan uang peribadi Nur Alam tetapi mengunakan dana masyarakat yang dihimpun dari retribusi pajak setiap tahun dan sebagaian bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat.
Gubernur Nur Alam menekankan, bahwa mengakhir masa jabatan untuk periode kedua dan akan berkahir pertengahan Februari 2018, tidak selah bila setiap pemimpin daerah meninggalkan sebuah bangunan monumental yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat.
"Kalau gubernur senior bapak Ali Mazi telah membangun tugu persatuan (tugu religius di Kota Kendari), maka tidak salah bila saya dan pak Saleh Lasata sebagai wakil gubernur Sultra dua periode juga meninggalkan bangunan yang monumental yakni Masjid Al-Alam di Teluk Kendari dan Jembatan Bahteramas yang menghubungkan kota lama dengan Kecamatan Abeli yang juga sedang dalam proses pembangunan," ujarnya.
Uraian hikmah Nuzulul Qur'an dibawakan Dr.Muhammad Sukring Samsuddin (dosen IAIN) Kendari itu, diawali dengan Sholat Tarawih berjamaan dengan Imam KH Mursidin (Ketua MUI) Sultra dan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Muh.Yassir juara dua MTQ antar mahasiswa tingkat nasional 2017 di Aceh.
Adapun thema peringatan nuzulul Qur'an kali ini adalah 'Aktualisasi nilai-nilai Al-Quran dalam mendukung dan menyukseskan Sultra beribadah' dihadiri sekitar 1000-an jemaah dari berbagai unsur di kota ini.