Kendari (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) membuka posko informasi dan pengaduan pascainsiden pipa minyak di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sejak kejadian pada 23 Agustus 2025, tim darurat perusahaan telah bekerja nonstop untuk meminimalisir dampak terhadap masyarakat dan lingkungan. Pada hari ketiga pasca-insiden, titik kebocoran berhasil diidentifikasi dan dihentikan. Memasuki hari keempat, fokus penanganan beralih pada upaya mengendalikan penyebaran minyak secara menyeluruh. Petugas teknis dikerahkan dengan sistem kerja bergantian 24 jam untuk mempercepat proses pemulihan.

Sejak dibuka pada 25 Agustus, posko ini telah menerima beberapa laporan, termasuk aduan mengenai mobilisasi alat yang menyebabkan kebocoran pipa. Tim lapangan PT Vale langsung melakukan asesmen dan tindak lanjut cepat untuk memastikan keselamatan warga.

Selain itu, PT Vale juga mendirikan Posko Medis di Desa Lioka, yang dijaga oleh tenaga medis 24 jam. Langkah ini diambil sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap potensi risiko kesehatan. Hingga saat ini, belum ada laporan gangguan kesehatan dari masyarakat, namun layanan medis tetap dibuka untuk menjamin rasa aman bagi warga.

Kepala Desa Baruga Musafir Laeda, Selasa, mengajak semua pihak untuk bekerja sama.

"Mari kita saling membantu, mari bekerja sama. Kalaupun sebelumnya ada komunikasi yang kurang baik karena kepanikan, saat ini sudah ada tempat pelaporan yang bisa menghubungkan semua pihak,” ujarnya.

Sementara itu, Head of External Relations PT Vale Indonesia Tbk Endra Kusuma menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu penanganan insiden.

“Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan. Tim kami di lapangan bekerja tanpa henti karena kami percaya pemulihan hanya bisa terwujud dengan kebersamaan. Semoga dengan doa, kerja sama, dan semangat, kita bisa melewati ini dengan lebih kuat,” kata Endra.

Ia menambahkan, saat ini perusahaan sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur untuk mendata lahan warga yang terdampak.

"Mohon dukungannya agar kami bisa melewati musibah ini. Tentunya kejadian ini semakin menguatkan perseroan dalam melakukan mitigasi krisis serta menegaskan komitmen untuk senantiasa mempercepat proses penanggulangan," tambahnya.


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2025