Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari menyebut gempa bumi susulan kembali mengguncang Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan magnitudo 4,2, Sabtu, sekitar pukul 17.39 Wita.

Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin saat dihubungi di Kendari, Sabtu malam, mengatakan berdasarkan hasil analisa BMKG Kendari, gempa bumi tersebut merupakan susulan dari gempa sebelumnya yang juga terjadi di daerah itu.

Ia menyebutkan episenter gempa bumi itu di koordinat 4,10 Lintang Selatan (LS), 121,78 Bujur Timur (BT) atau lebih tepatnya di darat, barat daya Kecamatan Lolae, Kolaka Timur di kedalaman 5 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Kolaka di barat daya Lalolae,” kata dia.

Berdasarkan hasil monitoring dari BMKG Kendari, hingga pukul 18.10 Wita menunjukkan terjadinya 14 aktivitas gempa susulan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.

Sebelumnya, BMKG Kendari menyebut aktivitas sesar menyebabkan terjadinya gempa bumi empat kali di Kabupaten Kolaka Timur, Sultra.

Rudin mengatakan gempa bumi pertama tersebut terjadi sekitar pukul 21.37 Wita dengan magnitudo 4,9 dan gempa bumi susulan terjadi pada pukul 21.56 Wita dengan magnitudo 3,2.

"Kemudian gempa bumi susulan kembali terjadi pada pukul 21.58 Wita dan gempa bumi keempat terjadi pada pukul 22.14 Wita dengan kekuatan 2,6 magnitudo," kata dia.

Dia menyebutkan episenter gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 4,06 LS, 1,21,81 BT.

"Atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4,8 kilometer arah tenggara Lalolae pada kedalaman 10 kilometer," ujarnya.

Ia menjelaskan dampak gempa bumi tersebut dengan guncangan yang dilaporkan dirasakan di Kabupaten Kolaka Timur, Kolaka, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kota Kendari, hingga Kabupaten Bombana.

"Getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu," demikian Rudin.


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2025