Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan Proklamator RI Soekarno mengabadikan seluruh hidupnya buat rakyat dalam membuat sebuah ajaran, sehingga segala pemikirannya dapat menjadi petunjuk dalam menjalankan tata pemerintahan.

"Pemikirannya sangat relevan untuk dijabarkan menjadi lentera dalam tata pemerintahan negara. Lah, yang bikin tata pemerintahan negara yang namanya konstitusi itu, kan, semua pendiri bangsa," kata Megawati saat memberikan pidato di acara pembukaan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat.

Menurutnya, ajaran dan pemikiran Bung Karno perlu ditularkan negara kepada generasi penerus.

"Menurut saya, pembelajaran ajaran Bung Karno perlu. Perlu menurut saya. Kalau ada yang tidak setuju, boleh datang ke saya. Boleh kita berargumentasi," ujarnya.

Selain itu, Megawati juga berbicara soal pemikiran Bung Karno yang pernah disampaikan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berjudul To Build the World a New.

"Itu, kan, luar biasa pikiran Bung Karno. Ini di dunia dipakai yang To Build the World a New. Itu di mana? Itu di PBB tahu," tambah putri Bung Karno itu.

Diketahui, pemikiran dalam To Build the World a New berisi gagasan penting bagi kelangsungan kehidupan berbangsa di dunia, terutama mengenai antiimperialisme dan antikolonialisme.

Meski begitu, Megawati menjelaskan pemikiran dan ajaran Bung Karno yang diakui dunia malah dimatikan era pemerintahan Orde Baru (Orba).

"Eh, sama kita sendiri, Orde Baru diplesekin-diplesekin, itu yang buat saya jengkel tahu, sebagai bukannya anak Bung Karno saja, tetapi sebagai anak negeri ini. Mau dijadikan apa negeri ini," tuturnya.

Megawati kemudian teringat dengan sikap Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo yang mencoba membumikan pemikiran Bung Karno soal antikolonialisme melalui upaya menolak kehadiran Israel di Indonesia.

Israel memang sempat lolos ke Piala Dunia U-20 saat Indonesia menjadi tuan rumah turnamen tersebut.

Ganjar ketika itu menolak Israel bagian dari pembuktian loyalitas sebagai partai dan konstitusi Indonesia.

Megawati menilai langkah Ganjar dan Mahfud yang sudah benar menolak Israel, pada akhirnya membuat eks Gubernur Jawa Tengah itu dirundung.

"Ganjar dengan benar ngomong, dibilang, di-bully, aku dengar, batin aku, anak itu udah benar, dia mau mengubah apa tidak? Ternyata alhamdulillah tidak, Pak Mahfud sama," ucap Megawati.

Dia pun menyebut penting bagi setiap figur untuk konsisten mengikuti ajaran dengan tidak mengkritisi sikap menolak kehadiran Israel.

"Aku bilang kalau ngomong itu satu kata perbuatan," pungkasnya.


Pewarta : Narda Margaretha Sinambela
Editor : Sarjono
Copyright © ANTARA 2025