Kendari (ANTARA) - Bandara Betoambari Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menyebutkan pengoperasian perdana secara reguler pesawat Airbus A320-200 milik maskapai Super Air Jet dimungkinkan pada awal tahun 2025.
Ketua Tim Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara Betoambari Baubau, La Rano, di Baubau, Selasa, mengungkapkan, pihak maskapai bersama pemkot Baubau dan bandara Betoambari beberapa waktu lalu sudah sepakat masuknya pesawat berbadan lebar tersebut di Bandara Betoambari.
"Untuk perdana secara reguler itu kemungkinan awal tahun 2025. Beberapa yang lalu juga sudah MoU dengan pihak maskapai Super Air Jet akan diadakan kerja sama terkait dengan blokc seat, artinya kalau misalnya kesepakatan harus sebanyak 150 orang tapi yang ada hanya 120 berarti sisanya 20 orang ditanggung pemda," ujarnya.
Sehingga, kata dia, rencana penerbangan reguler itu tergantung dari kesiapan pemda.
"Jadi nanti kita lihat Januari, kalau misalnya bisa cepat pemda tandatangani kontrak dengan Super Air Jet, paling tidak molornya sampai Februari. Tapi mudahan-mudahan Januari," ujarnya.
Saat dilaksanakan uji coba penerbangan pada Senin (23/12), pesawat berbadan lebar tersebut mendarat dengan mulus di landasan bandara Betoambari. Hanya dari penyampaian sang kapten pesawat bahwa di atas dua dua ada sedikit pohon yang agak tinggi.
"Jadi secara keseluruhan memang tidak ada masalah yang serius, hanya di atas dua itu sedikit pohon yang agak tinggi, sehingga sama kaptennya bilang harus ditebang, makanya satu atau dua hari ini akan kita tebang," katanya, secara menyebut bahwa terkait kendala lainnya tidak ada, aman dan mulus.
Ia juga mengatakan bahwa kapten yang menerbangkan Airbus saat uji coba perdana itu sebelumnya sudah pernah mendaratkan pesawat Wings Air pada 2020 lalu.
"Kalau dari landasan kapten kemarin bilang sudah baik, sudah mulus, sudah lebih rata dan tidak ada lagi lengkungan-lengkungan, tidak sama dengan tahun 2020," katanya.
Ia juga mengatakan, pesawat yang memiliki kapasitas 180 kursi itu, pengoperasiannya untuk reguler di rute Baubau-Makassar sebanyak tiga kali sepekan.
Upaya untuk menghadirkan penerbangan pesawat berbadan lebar tersebut, kata dia, karena tiket pesawat tujuan Baubau Makassar maupun sebaliknya sangat tinggi di kisaran Rp1,6 sampai Rp1,7 juta. Olehnya itu, dengan adanya Airbus itu harga tiket diharapkan di kisaran Rp700-800 ribu.
Ketua Tim Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara Betoambari Baubau, La Rano, di Baubau, Selasa, mengungkapkan, pihak maskapai bersama pemkot Baubau dan bandara Betoambari beberapa waktu lalu sudah sepakat masuknya pesawat berbadan lebar tersebut di Bandara Betoambari.
"Untuk perdana secara reguler itu kemungkinan awal tahun 2025. Beberapa yang lalu juga sudah MoU dengan pihak maskapai Super Air Jet akan diadakan kerja sama terkait dengan blokc seat, artinya kalau misalnya kesepakatan harus sebanyak 150 orang tapi yang ada hanya 120 berarti sisanya 20 orang ditanggung pemda," ujarnya.
Sehingga, kata dia, rencana penerbangan reguler itu tergantung dari kesiapan pemda.
"Jadi nanti kita lihat Januari, kalau misalnya bisa cepat pemda tandatangani kontrak dengan Super Air Jet, paling tidak molornya sampai Februari. Tapi mudahan-mudahan Januari," ujarnya.
Saat dilaksanakan uji coba penerbangan pada Senin (23/12), pesawat berbadan lebar tersebut mendarat dengan mulus di landasan bandara Betoambari. Hanya dari penyampaian sang kapten pesawat bahwa di atas dua dua ada sedikit pohon yang agak tinggi.
"Jadi secara keseluruhan memang tidak ada masalah yang serius, hanya di atas dua itu sedikit pohon yang agak tinggi, sehingga sama kaptennya bilang harus ditebang, makanya satu atau dua hari ini akan kita tebang," katanya, secara menyebut bahwa terkait kendala lainnya tidak ada, aman dan mulus.
Ia juga mengatakan bahwa kapten yang menerbangkan Airbus saat uji coba perdana itu sebelumnya sudah pernah mendaratkan pesawat Wings Air pada 2020 lalu.
"Kalau dari landasan kapten kemarin bilang sudah baik, sudah mulus, sudah lebih rata dan tidak ada lagi lengkungan-lengkungan, tidak sama dengan tahun 2020," katanya.
Ia juga mengatakan, pesawat yang memiliki kapasitas 180 kursi itu, pengoperasiannya untuk reguler di rute Baubau-Makassar sebanyak tiga kali sepekan.
Upaya untuk menghadirkan penerbangan pesawat berbadan lebar tersebut, kata dia, karena tiket pesawat tujuan Baubau Makassar maupun sebaliknya sangat tinggi di kisaran Rp1,6 sampai Rp1,7 juta. Olehnya itu, dengan adanya Airbus itu harga tiket diharapkan di kisaran Rp700-800 ribu.