Kendari (ANTARA) -
Telur Ayam, salah satu jenis kebutuhan pokok yang sering alami kenaikan disaat menjelang hari keagamaan. (Antara/Himsah Krisna M)nj
Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), harga sejumlah bahan pokok di Pasar Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Keterangan yang di peroleh dari sejumlah pedagang setempat, Senin menyebutkan, lonjakan harga ini terutama terjadi pada jenis komoditi cabai, bawang, dan tomat.
Kenaikan harga mulai terlihat sejak beberapa minggu terakhir, seiring dengan musim hujan dan persiapan menjelang Nataru.
Harga cabai yang sebelumnya Rp25.000 per kilogram kini melonjak menjadi Rp45.000 per kilogram. Bawang yang awalnya Rp30.000 kini menjadi Rp45.000 per kilogram, sementara harga tomat naik dari Rp10.000 menjadi Rp15.000 per kilogram.
Menurut Wa Saamu, salah seorang pedagang di Pasar Mandonga, kenaikan harga ini disebabkan oleh pasokan yang berkurang serta cuaca yang tidak menentu.
"Baru tahun ini lagi naik karena kurangnya pasokan dari luar kota (Sulawesi Selatan). Ditambah lagi di sana sedang hujan dan banjir, jadi cabai dan bawang naik," ungkapnya.
Selain itu, menurut Nur Alia, pedagang lain di pasar yang sama, kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam dan beras.
Disebutkan, harga telur ukuran kecil yang awalnya Rp50.000 per rak kini naik menjadi Rp55.000 per rak (30 butir), sementara telur besar naik dari Rp57.000 menjadi Rp60.000 per rak.
Harga beras juga mengalami peningkatan dari Rp11.000 menjadi Rp13.000 per kilogram.
"Harapan saya semoga harga telur, beras, dan jenis sembako lainnya kembali stabil, sehingga pembeli semakin banyak," tambah Nur Alia.
Kondisi ini menjadi tantangan bagi masyarakat, terutama menjelang perayaan hari besar keagamaan khususnya Natal dan Tahun Baru, yang biasanya meningkatkan kebutuhan rumah tangga.
Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), harga sejumlah bahan pokok di Pasar Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Keterangan yang di peroleh dari sejumlah pedagang setempat, Senin menyebutkan, lonjakan harga ini terutama terjadi pada jenis komoditi cabai, bawang, dan tomat.
Kenaikan harga mulai terlihat sejak beberapa minggu terakhir, seiring dengan musim hujan dan persiapan menjelang Nataru.
Harga cabai yang sebelumnya Rp25.000 per kilogram kini melonjak menjadi Rp45.000 per kilogram. Bawang yang awalnya Rp30.000 kini menjadi Rp45.000 per kilogram, sementara harga tomat naik dari Rp10.000 menjadi Rp15.000 per kilogram.
Menurut Wa Saamu, salah seorang pedagang di Pasar Mandonga, kenaikan harga ini disebabkan oleh pasokan yang berkurang serta cuaca yang tidak menentu.
"Baru tahun ini lagi naik karena kurangnya pasokan dari luar kota (Sulawesi Selatan). Ditambah lagi di sana sedang hujan dan banjir, jadi cabai dan bawang naik," ungkapnya.
Selain itu, menurut Nur Alia, pedagang lain di pasar yang sama, kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam dan beras.
Disebutkan, harga telur ukuran kecil yang awalnya Rp50.000 per rak kini naik menjadi Rp55.000 per rak (30 butir), sementara telur besar naik dari Rp57.000 menjadi Rp60.000 per rak.
Harga beras juga mengalami peningkatan dari Rp11.000 menjadi Rp13.000 per kilogram.
"Harapan saya semoga harga telur, beras, dan jenis sembako lainnya kembali stabil, sehingga pembeli semakin banyak," tambah Nur Alia.
Kondisi ini menjadi tantangan bagi masyarakat, terutama menjelang perayaan hari besar keagamaan khususnya Natal dan Tahun Baru, yang biasanya meningkatkan kebutuhan rumah tangga.