Kendari (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memberi pelatihan kepada para guru dan siswa di tujuh daerah di wilayah Bumi Anoa sebagai bentuk upaya merevitalisasi bahasa daerah Tolaki.
Kepala Balai Bahasa Sultra Uniawati saat dihubungi di Kendari, Rabu, mengatakan untuk itu diselenggarakan Kemah Penulisan Cerita Pendek atau Cerpen Bahasa Tolaki.
"Kegiatan itu diikuti oleh 28 siswa penulis cerita pendek dan 14 guru pendamping dari tujuh kabupaten dan kota wilayah penutur Bahasa Tolaki," kata Uniawati.
Ia menyebutkan kegiatan itu merupakan tahapan untuk revitalisasi bahasa daerah yang dicanangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
"Di mana sebelumnya para peserta telah melaksanakan Pelatihan Guru Utama dan Festival Tunas Bahasa Ibu di Sulawesi Tenggara," ujarnya.
Uniawati mengungkapkan peserta kegiatan merupakan para pemenang atau perwakilan tiap kabupaten dan kota yang telah mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu.
Ia berharap agar semua peserta yang ikut dalam kemah penulisan cerpen dapat menjadi lebih produktif menghasilkan karya, terutama dalam Bahasa Tolaki.
“Balai Bahas Sultra ingin agar karya yang dihasilkan itu tidak hanya berhenti sampai di situ, tetapi karya itu diolah sedemikian rupa, dipoles, dipertajam, dan dipermanis supaya lebih bagus lagi. Nantinya, kumpulan cerpen yang akan dihasilkan benar-benar menjadi sebuah karya berkualitas,” ungkap Uniawati.
Selain diberikan materi terkait dengan penulisan cerita pendek yang baik, kata dia, para peserta yang hadir juga langsung melakukan praktek penulisan dengan didampingi oleh pelatih.
"Dua pelatih itu antara lain Satian Nuriamin dan Irwan Tinggoa. Cerpen-cerpen yang ditulis peserta dalam Kemah Penulisan Cerpen nantinya akan dibukukan menjadi sebuah antologi bersama cerpen berbahasa Tolaki," kata Uniawati.