Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), meluncurkan inovasi Komunitas Peduli HIV/Aids (Kapas) untuk merangkul para penderita penyakit HIV/Aids atau Orang dengan HIV/Aids (ODHA).
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Baubau Yuslina saat dihubungi di Baubau, Senin, menyebut ODHA juga tetap memiliki harapaan hidup lebih baik dengan rutin mengkonsumsi obat Anti RetroViral (ARV).
"ARV merupakan obat untuk mengobati infeksi HIV. Obat ini bekerja dengan menekan perkembangan virus agar tidak menggandakan diri," kata Yuslina.
Dia mengatakan inovasi untuk merangkul ODHA dengan Komunitas Peduli HIV/Aids itu merupakan leading sector Dinkes Kota Baubau sebagai pengendalian dan pencegahan penyakit di Kota Wolio.
"Saat ini jumlah ODHA yang tergabung dalam Komunitas Kapas di kisaran 40 orang. Mereka menjadi anggota ODHA sejak awal launching inovasi Kapas 2023 lalu," ujarnya.
Yuslina mengungkapkan aktivitas dalam komunitas tersebut cukup beragam, meliputi edukasi seputar HIV agar tidak menjadi Aids, terapi pengobatan, berbagi seputar pengalaman, hingga skrining kesehatan rutin.
“Tujuan inovasi Komunikas Kapas untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat orang dengan HIV/Aids dapat mengambil peran, menjadi kelompok pendukung sebaya sesama ODHA dalam memberikan motivasi, dukungan buat pasien-pasien ODHA, serta skrining kesehatan, jadi kami menjembatani para ODHA," ungkap Yuslina.
Selain pasien ODHA, lanjutnya, Komunitas Kapas juga beranggotakan tenaga medis untuk menjembatani para pasien mendapatkan hak layanan dasar kesehatan sama dengan masyarakat lainnya tanpa adanya diskriminasi.
“Kami berupaya lewat inovasi ini memberikan akses kemudahan bagi ODHA untuk mendapatkan layanan kesehatan dan obat-obatan,” jelasnya.
Diketahui, Kasus HIV/Aids di Kota Baubau hingga Oktober 2024 ada 116 kasus HIV/Aids. Tercatat 72 orang berdomisili di Baubau dan 44 lainnya merupakan warga kabupaten terdekat yang terdeteksi di fasilitas kesehatan Kota Baubau baik puskesmas maupun rumah sakit.
Sementara Total temuan sejak 2007 hingga Oktober 2024 mencapai 1.030 kasus. Angka tersebut bukan warga Baubau saja, namun pasien luar daerah yang terdata di fasilitas kesehatan Kota Baubau. Kematian akibat Aids sudah di angka 128 orang.