Kendari (ANTARA) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Kendari mensosialisasikan deteksi dini kanker serviks di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, untuk memberi dorongan kepada perempuan agar lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari dr. Sukirman saat dihubungi di Kendari, Kamis, mengatakan kegiatan sosialisasi tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemeriksaan rutin sebagai langkah pencegahan kanker serviks yang berisiko tinggi jika terlambat ditangani.
"Dalam acara ini, metode deteksi dini terbaru seperti HPV DNA Co-Testing dan IVA Test diperkenalkan kepada peserta," kata Sukirman.
Dia menyebutkan bahwa kegiatan yang digelar oleh DWP Kota Kendari ini juga perlu diapresiasi. Sebab, upaya yang dilakukan oleh DWP ini dinilai sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan, mengenai kanker serviks.
"Kanker serviks masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Di Kota Kendari, pentingnya deteksi dini sangat relevan untuk menurunkan angka kejadian kanker serviks yang sering kali terlambat diketahui," ujarnya.
Sukirman juga mengingatkan kepada seluruh peserta dan perempuan di Kota Kendari terkait dengan pemeriksaan rutin yang merupakan langkah pencegahan yang terbukti efektif dalam menurunkan angka kematian akibat kanker serviks.
“Kami berharap dengan kegiatan ini, lebih banyak perempuan di Kota Kendari yang menyadari pentingnya deteksi dini, dan meningkatkan partisipasi dalam pemeriksaan rutin. Pemerintah Kota Kendari terus berupaya mengoptimalkan fasilitas kesehatan untuk mencegah kanker serviks dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ungkap Sukirman.
Dia juga menjelaskan bahwa berdasarkan data yang ada, pada tahun 2023 tercatat sebanyak 61 wanita di Kota Kendari yang melakukan IVA Test, dengan enam orang di antaranya mendapatkan hasil positif.
"Sementara pada tahun 2024, sebanyak 140 orang telah menjalani pemeriksaan, dan satu orang di antaranya mendapatkan hasil positif," jelas Sukirman.
Meskipun angka ini masih rendah, Sukirman menekankan perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih banyak perempuan yang melakukan pemeriksaan deteksi dini.*
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari dr. Sukirman saat dihubungi di Kendari, Kamis, mengatakan kegiatan sosialisasi tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemeriksaan rutin sebagai langkah pencegahan kanker serviks yang berisiko tinggi jika terlambat ditangani.
"Dalam acara ini, metode deteksi dini terbaru seperti HPV DNA Co-Testing dan IVA Test diperkenalkan kepada peserta," kata Sukirman.
Dia menyebutkan bahwa kegiatan yang digelar oleh DWP Kota Kendari ini juga perlu diapresiasi. Sebab, upaya yang dilakukan oleh DWP ini dinilai sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan, mengenai kanker serviks.
"Kanker serviks masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Di Kota Kendari, pentingnya deteksi dini sangat relevan untuk menurunkan angka kejadian kanker serviks yang sering kali terlambat diketahui," ujarnya.
Sukirman juga mengingatkan kepada seluruh peserta dan perempuan di Kota Kendari terkait dengan pemeriksaan rutin yang merupakan langkah pencegahan yang terbukti efektif dalam menurunkan angka kematian akibat kanker serviks.
“Kami berharap dengan kegiatan ini, lebih banyak perempuan di Kota Kendari yang menyadari pentingnya deteksi dini, dan meningkatkan partisipasi dalam pemeriksaan rutin. Pemerintah Kota Kendari terus berupaya mengoptimalkan fasilitas kesehatan untuk mencegah kanker serviks dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ungkap Sukirman.
Dia juga menjelaskan bahwa berdasarkan data yang ada, pada tahun 2023 tercatat sebanyak 61 wanita di Kota Kendari yang melakukan IVA Test, dengan enam orang di antaranya mendapatkan hasil positif.
"Sementara pada tahun 2024, sebanyak 140 orang telah menjalani pemeriksaan, dan satu orang di antaranya mendapatkan hasil positif," jelas Sukirman.
Meskipun angka ini masih rendah, Sukirman menekankan perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih banyak perempuan yang melakukan pemeriksaan deteksi dini.*