Natuna (ANTARA) - Indonesia dan Singapura menggelar latihan bersama pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap kecelakaan penerbangan yang terjadi di wilayah perbatasan yakni Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Analis Kebijakan Ahli Muda Basarnas Republik Indonesia Andriansyah di Natuna, Kamis, mengatakan tujuan latihan adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan personel Basarnas dan para pemangku kepentingan setempat, cara melakukan pencarian dan pertolongan apabila terjadi kecelakaan penerbangan.
Latihan lanjut dia, dilaksanakan selama dua hari yakni 28-29 November 2024 melalui dalam jaringan (daring), namun untuk para pemangku kepentingan di Indonesia khususnya di Natuna, dilakukan di Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna.
"Kita melakukan latihan bersama Singapura, untuk di Indonesia latihan ini melibatkan berbagai pihak meliputi Basarnas, TNI, Polri, dan unsur pendukung lainnya seperti Airnav Indonesia, ada BMKG, Bakamla, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Pemerintah Daerah," ucap dia.
Ia menjelaskan latihan tersebut diberi nama Indonesia-Singapura Search and Rescue Exercise 2024 (Sarex Indopura XXXIX/24).
Latihan ini kata dia, merupakan simulasi menghadapi musibah atau kecelakaan penerbangan di wilayah Natuna, sebab Indonesia telah resmi mengambil alih pelayanan ruang kendali udara atau flight information region (FIR) di wilayah Natuna, yang sebelumnya merupakan wewenang Singapura.
"FIR yang sebelumnya dikelola oleh Singapura sekarang sudah pindah ke Indonesia, dengan demikian tanggungjawab sudah berpindah ke kita," ujar dia.
Ia menerangkan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, oleh karenanya dengan adanya latihan tersebut para pemangku kepentingan diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan kemampuan terkait tugas dan fungsi masing-masing.
"Pelimpahan FIR ke Indonesia menjadi tanggung jawab kita bersama, sebab selain untuk menjaga kedaulatan negara, juga untuk menjaga keselamatan penerbangan," ucap dia.
Analis Kebijakan Ahli Muda Basarnas Republik Indonesia Andriansyah di Natuna, Kamis, mengatakan tujuan latihan adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan personel Basarnas dan para pemangku kepentingan setempat, cara melakukan pencarian dan pertolongan apabila terjadi kecelakaan penerbangan.
Latihan lanjut dia, dilaksanakan selama dua hari yakni 28-29 November 2024 melalui dalam jaringan (daring), namun untuk para pemangku kepentingan di Indonesia khususnya di Natuna, dilakukan di Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna.
"Kita melakukan latihan bersama Singapura, untuk di Indonesia latihan ini melibatkan berbagai pihak meliputi Basarnas, TNI, Polri, dan unsur pendukung lainnya seperti Airnav Indonesia, ada BMKG, Bakamla, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Pemerintah Daerah," ucap dia.
Ia menjelaskan latihan tersebut diberi nama Indonesia-Singapura Search and Rescue Exercise 2024 (Sarex Indopura XXXIX/24).
Latihan ini kata dia, merupakan simulasi menghadapi musibah atau kecelakaan penerbangan di wilayah Natuna, sebab Indonesia telah resmi mengambil alih pelayanan ruang kendali udara atau flight information region (FIR) di wilayah Natuna, yang sebelumnya merupakan wewenang Singapura.
"FIR yang sebelumnya dikelola oleh Singapura sekarang sudah pindah ke Indonesia, dengan demikian tanggungjawab sudah berpindah ke kita," ujar dia.
Ia menerangkan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, oleh karenanya dengan adanya latihan tersebut para pemangku kepentingan diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan kemampuan terkait tugas dan fungsi masing-masing.
"Pelimpahan FIR ke Indonesia menjadi tanggung jawab kita bersama, sebab selain untuk menjaga kedaulatan negara, juga untuk menjaga keselamatan penerbangan," ucap dia.