Kendari (ANTARA) - Suasana haru keluarga besar Kementrian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara  mengiringi seremoni pelepasan Silvester Sili Laba, SH MH menuju tempat tugas baru sebagai Kakanwil Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Bapak Raja sapaan akrab Silvester Sili Laba orang tua kami. Orang tua kita yang banyak memberi inspirasi dan motivasi dalam bekerja," kata Kadivpas Bambang Haryanto saat menyampaikan pesan dan kesan mewakili segenap pegawai Kemenkumham Sultra, Senin.

Kepemimpinan Silvester Sili Laba selama kurang lebih empat tahun ke tempat tugas baru di NTT yang juga kampung halamannya meninggalkan banyak pembelajaran berarti.

"Selamat bertugas di kampung halaman. Bapak Raja makin dekat dengan keluarga istri dan anak. Beliau panutan kita semua," katanya.

Di kalangan pejabat lingkup Kemenkum dan HAM maupun staf terkesan dengan khas Bapak Raja.

"Hati hati, pemain dia,  mati, mati belanda,  nona nona,". Petikan  kata-kata itulah yang selalu terngiang dari suami Dwita Anastasia Deo Silvester.

Berbeda dengan pejabat pada umumnya yang menyampaikan pesan dan kesan adalah sang suami. Tetapi, justeru  Dwita Anastasia Deo Silvester yang mengawali penyamapaian pesan dan kesan.

Sang Ibu yang sehari-hari sebagai dosen pun tak kuasa menahan haru.
"Saya sadar. Saya tahu tidak memerankan diri sebagai ketua Dharma Wanita Pengayom Kemenkum dan HAM Sultra secara maksimal," kata Dwita dengan suara terbata-bata.

Terima kasih. Terima kasih  ibu-ibu yang baik hati.  Saya tidak bisa membalas kebaikan ibu-ibu, kata Dwita sembari menyeka air mata.

Silvester Sili Laba yang berkarakter disiplin pun tidak dapat menyembunyikan kesedihan berpisah dengan para pejabat dan staf yang ia pimpin sekitar empat tahun.

"Saya tidak berdiri disini. Tidak berbicara disini dan beralih tugas ke tempat tugas baru nun jauh di sana kalau bukan kebaikan dan kerjasama yang baik dari bapak ibu," kata Silvester.

Selama bertugas di Bumi Anoa jauh dari istri, anak dan keluarga tetapi kalian lah yang menguatkan saya. Kalian disini mulai dari petugas kebersihan sampai pejabat adalah orang baik.

Sebagai manusia biasa tentu tidak luput dari kekurangan, kesalahan, baik tutur kata maupun tindakan maka pada kesempatan ini secara pribadi dan sebagai pimpinan serta atas nama keluarga saya memohon maaf, ujarnya.

Mungkin juga ada yang menyesal bertemu saya karena tidak menerima cara saya berkomunikasi, kebijakan saya tetapi percayalah semua untuk kebaikan organisasi, tambahnya.

Insan pers sebagai mitra kerja telah memberikan kontribusi yang luar biasa sehingga kerja pelayanan masyarakat dan eksistensi organisasi diketahui khalayak luas.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Sarjono
Copyright © ANTARA 2025