Jakarta (ANTARA) - Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) melalui program pengabdian masyarakat menggandeng sekolah di Kota Bekasi, Jawa Barat untuk menciptakan generasi peduli lingkungan dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah dan limbah sejak dini.

Menurut Dosen SIL UI Haruki Agustina, pengelolaan sampah menjadi isu krusial di tengah meningkatnya volume sampah yang dihasilkan masyarakat.

"Dengan melibatkan anak-anak sejak usia dini dalam memahami dampak negatif limbah terhadap lingkungan dapat menjadi langkah strategis untuk menciptakan generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab," katanya di tengah kegiatan pengabdian masyarakat di SDN 1 Bojong Rawalumbu di Kota Bekasi, Jumat.

Kegiatan bertema “Pengenalan Dini Bahaya Limbah dan Pengelolaannya Pada Usia Dini di Lingkungan RT dan Sekolah” itu, memberikan pemahaman kepada siswa SD tentang bahaya limbah dan pengelolaannya melalui edukasi eksperimen yang disebut “Eksperimen Hujan Pelangi”.

Bahan-bahan yang dipakai akrab dengan anak-anak, seperti air bersih, pewarna makanan, dan minyak. Alat yang digunakan juga sederhana, seperti alat pengaduk, mangkuk plastik, ember portabel serta miniatur flora dan fauna.

Dia mengharapkan dengan edukasi ini bisa memberi pengaruh positif yang langsung tertanam sehingga mereka bisa tumbuh dan belajar.

Ia berharap, kegiatan pengabdian SIL UI dapat menimbulkan keingintahuan anak-anak. Dengan semangat keingintahuan para murid, informasi tentang limbah, bahaya limbah, dan cara pengelolaannya dengan mudah dapat mereka pahami.

Apalagi limbah yang sudah tidak dapat diproses untuk kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat, sangat berbahaya apabila tidak dikelola dengan baik.

“Dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, seperti permainan edukasi dan praktik langsung, anak-anak diajak mengenal berbagai jenis limbah, bahaya yang ditimbulkan, serta cara pengelolaannya yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat pihak sekolah dan siswa. Apalagi program ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya pengelolaan limbah secara bijak sejak usia dini.

Dengan metode yang interaktif dan melibatkan diskusi langsung, para siswa diajak untuk mengenali jenis-jenis limbah, dampaknya terhadap lingkungan, serta langkah-langkah sederhana yang bisa mereka lakukan untuk mengelola.

Menurut Haruki, dengan melibatkan pihak sekolah, program ini bertujuan menciptakan kolaborasi yang kuat dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih.

Orang tua, guru, dan tokoh masyarakat juga diharapkan turut mendukung sehingga pesan yang disampaikan dapat berkesinambungan.

“Melalui kegiatan ini, kami percaya bahwa perubahan kecil yang dimulai sejak dini dapat membawa dampak besar di masa depan,” ujarnya.

Kepala SDN 1 Bojong Rawalumbu Abdul Munir mengapresiasi kegiatan ini karena edukasi mengenai bahaya limbah dan cara pengelolaannya sebagai penting, terutama bagi para siswa.

“Dengan pemahaman yang mereka dapatkan, kami berharap mereka tidak hanya mampu menerapkannya di sekolah, tetapi juga menjadi penggerak perubahan di rumah, seperti mengingatkan orang tua atau saudara untuk tidak membuang limbah sembarangan,” ujarnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat SIL UI didanai oleh Direktorat Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat UI. Dukungan juga datang dari PT Pertamina Hulu Rokan, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan Labtek Apung.

Pewarta : Ganet Dirgantara
Editor : Sarjono
Copyright © ANTARA 2024