Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) meningkatkan kesadaran lingkungan di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara dengan menyosialisasikan penggunaan popok kain.
Untuk itu, Pelindo mengadakan pelatihan menjahit khusus bagi 10 warga Kampung Nelayan Cilincing pada Rabu (20/11) hingga Kamis (21/11), guna melatih peserta membuat popok kain yang dapat digunakan berulang kali sebagai alternatif pengganti popok sekali pakai yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program Pelindo Sehati, yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kata Group Head Sekretariat PT Pelindo Ardhy Wahyu Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
"Program ini bertujuan menciptakan komunitas penjahit menjadi UMK (usaha mikro dan kecil), sekaligus mengedukasi masyarakat menggunakan popok kain yang ramah lingkungan dan ekonomis," ujarnya.
Selain mengurangi volume sampah plastik, penggunaan popok kain juga lebih aman bagi kesehatan bayi karena mengurangi risiko iritasi kulit dan infeksi saluran kemih.
Sebagai bentuk dukungan, Pelindo menyerahkan 10 unit mesin jahit, satu unit mesin obras, dan satu alat pasang kancing kepada komunitas di Kelurahan Cilincing.
Dalam pelatihan tersebut, selain warga peserta pelatihan, hadir perwakilan Pelindo, Bayu Widyafrasta dan Achlakul Karim serta perwakilan Kecamatan dan Kelurahan Cilincing.
Ardhy menjelaskan, kegiatan itu merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pelindo yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan untuk persiapan proyek pembangunan New Priok Eastern Access (NPEA).
"Kami berharap komunitas ini menjadi model bagi daerah lain dalam mengadopsi solusi penggunaan material ramah lingkungan, sekaligus membuka peluang ekonomi baru, sekaligus bagian dari komitmen kami untuk mendukung pembangunan NPEA," ujarnya.
Adapun sejak 2021 Pelindo fokus pada tiga bidang prioritas dalam program TJSL, yakni pendidikan, lingkungan, dan pengembangan UMK, sebagai upaya berkelanjutan dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Untuk itu, Pelindo mengadakan pelatihan menjahit khusus bagi 10 warga Kampung Nelayan Cilincing pada Rabu (20/11) hingga Kamis (21/11), guna melatih peserta membuat popok kain yang dapat digunakan berulang kali sebagai alternatif pengganti popok sekali pakai yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program Pelindo Sehati, yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kata Group Head Sekretariat PT Pelindo Ardhy Wahyu Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
"Program ini bertujuan menciptakan komunitas penjahit menjadi UMK (usaha mikro dan kecil), sekaligus mengedukasi masyarakat menggunakan popok kain yang ramah lingkungan dan ekonomis," ujarnya.
Selain mengurangi volume sampah plastik, penggunaan popok kain juga lebih aman bagi kesehatan bayi karena mengurangi risiko iritasi kulit dan infeksi saluran kemih.
Sebagai bentuk dukungan, Pelindo menyerahkan 10 unit mesin jahit, satu unit mesin obras, dan satu alat pasang kancing kepada komunitas di Kelurahan Cilincing.
Dalam pelatihan tersebut, selain warga peserta pelatihan, hadir perwakilan Pelindo, Bayu Widyafrasta dan Achlakul Karim serta perwakilan Kecamatan dan Kelurahan Cilincing.
Ardhy menjelaskan, kegiatan itu merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pelindo yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan untuk persiapan proyek pembangunan New Priok Eastern Access (NPEA).
"Kami berharap komunitas ini menjadi model bagi daerah lain dalam mengadopsi solusi penggunaan material ramah lingkungan, sekaligus membuka peluang ekonomi baru, sekaligus bagian dari komitmen kami untuk mendukung pembangunan NPEA," ujarnya.
Adapun sejak 2021 Pelindo fokus pada tiga bidang prioritas dalam program TJSL, yakni pendidikan, lingkungan, dan pengembangan UMK, sebagai upaya berkelanjutan dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.