Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi mengatakan terus mengawal penanganan kasus pembunuhan anak perempuan berinisial DCN (6) di Banyuwangi Jawa Timur.

"Dari awal kejadian, kami sudah melakukan pendampingan di sana, ada psikolog, kemudian kami melihat aparat kepolisian juga sigap ya, karena mereka sampai saya datang itu sudah hari ketiga, mereka masih terus berupaya untuk mencari siapa pelakunya," kata Arifah Fauzi di Jakarta, Minggu.

Arifah Fauzi mengatakan, kondisi keluarga korban mengalami trauma mendalam atas kematian anak perempuannya.

"Ya pasti trauma ya, pasti sedih," katanya.

Menteri PPPA Arifah Fauzi telah berkunjung ke rumah keluarga korban di Banyuwangi Jawa Timur, pada Sabtu (16/11).

KemenPPPA berkomitmen akan mendampingi keluarga korban dan memastikan terus mengawal proses hukum kasus ini agar korban memperoleh keadilan.

"Kami mengutuk keras kekerasan yang diduga menimpa DCN. Kasus ini mencerminkan pentingnya penguatan perlindungan anak, terutama di tingkat keluarga, sekolah, dan masyarakat," katanya.

Ia menyampaikan, kasus ini menjadi pengingat bahwa perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama.

Arifah Fauzi mengajak seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat untuk meningkatkan pengawasan dan melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan.

"Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus tumbuh dalam lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan. KemenPPPA akan terus memperjuangkan hak anak dan memastikan mereka mendapatkan perlindungan yang layak, karena anakku, anakmu, adalah anak kita semua," kata Menteri Arifatul Choiri Fauzi.

Polresta Banyuwangi saat ini masih menyelidiki kasus ini.

Hingga kini, identitas terduga pelaku kekerasan terhadap korban belum diketahui.
 

Pewarta : Anita Permata Dewi
Editor : Sarjono
Copyright © ANTARA 2024