Jakarta (ANTARA) -
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom mengatakan bahwa ada dua penyebab anak muda bisa dengan mudah terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba, sehingga mengancam masa depan diri sendiri dan negara.
Ia membeberkan, penyebab pertama yaitu para remaja atau anak muda terjebak dengan rasa penasaran untuk mencoba-coba menggunakan barang haram tersebut hingga pada akhirnya terjebak dan susah keluar dari rasa candu.
"Sebagian besar para pengguna untuk pertama kalinya menggunakan narkoba karena ingin mencoba-coba seperti apa rasanya narkoba," kata Marthinus di Jakarta, Minggu, guna memberikan imbauan kepada generasi muda untuk menjauhi narkoba pada momentum peringatan Hari Pahlawan 2024.
Lebih lanjut, dia membeberkan, rasa penasaran para remaja itu merupakan sesuatu yang negatif dan seharusnya tidak perlu untuk dipraktikkan.
Penyebab kedua adalah bujuk rayu dari teman atau sejawat. Bujuk rayu ke arah negatif itu, tambah dia, seharusnya bisa ditolak dengan tegas dan tidak perlu merasa segan atau takut kepada kawan yang mengajak.
"Tanamkan dalam diri anak muda masing-masing bahwa narkoba akan membunuh kreativitas, menghancurkan moral, menghancurkan masa depan, dan pada akhirnya membunuh kemanusiaan," ujar jenderal bintang tiga Polri itu.
Marthinus menambahkan, anak muda harus berani menerima tantangan baru dalam hidupnya, serta mencoba aktivitas atau hal yang baru guna menambah pengalaman dan memberikan wawasan baru dalam sistem pemahamannya.
Dengan begitu, kegiatan positif bisa menjadi sebuah aktivitas yang membuat generasi muda tidak lagi peduli dan penasaran dengan narkoba.
"Tetapi tidak hal-hal baru yang negatif seperti mencoba bagaimana rasanya narkoba, karena sekali mencoba dan merasakannya, maka akan terjerumus terus dan terus sehingga masuk dalam perangkap kejahatan penyalahgunaan dan akhirnya tidak tau jalan balik seperti apa," ujar dia.
Ia membeberkan, penyebab pertama yaitu para remaja atau anak muda terjebak dengan rasa penasaran untuk mencoba-coba menggunakan barang haram tersebut hingga pada akhirnya terjebak dan susah keluar dari rasa candu.
"Sebagian besar para pengguna untuk pertama kalinya menggunakan narkoba karena ingin mencoba-coba seperti apa rasanya narkoba," kata Marthinus di Jakarta, Minggu, guna memberikan imbauan kepada generasi muda untuk menjauhi narkoba pada momentum peringatan Hari Pahlawan 2024.
Lebih lanjut, dia membeberkan, rasa penasaran para remaja itu merupakan sesuatu yang negatif dan seharusnya tidak perlu untuk dipraktikkan.
Penyebab kedua adalah bujuk rayu dari teman atau sejawat. Bujuk rayu ke arah negatif itu, tambah dia, seharusnya bisa ditolak dengan tegas dan tidak perlu merasa segan atau takut kepada kawan yang mengajak.
"Tanamkan dalam diri anak muda masing-masing bahwa narkoba akan membunuh kreativitas, menghancurkan moral, menghancurkan masa depan, dan pada akhirnya membunuh kemanusiaan," ujar jenderal bintang tiga Polri itu.
Marthinus menambahkan, anak muda harus berani menerima tantangan baru dalam hidupnya, serta mencoba aktivitas atau hal yang baru guna menambah pengalaman dan memberikan wawasan baru dalam sistem pemahamannya.
Dengan begitu, kegiatan positif bisa menjadi sebuah aktivitas yang membuat generasi muda tidak lagi peduli dan penasaran dengan narkoba.
"Tetapi tidak hal-hal baru yang negatif seperti mencoba bagaimana rasanya narkoba, karena sekali mencoba dan merasakannya, maka akan terjerumus terus dan terus sehingga masuk dalam perangkap kejahatan penyalahgunaan dan akhirnya tidak tau jalan balik seperti apa," ujar dia.