Kendari (ANTARA) - Kementerian ESDM menyebutkan bahwa kegiatan pertambangan yang dilakukan PT Vale Indonesia Tbk di Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara patut menjadi teladan pertambangan berkelanjutan.
Auditor Madya Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM, Bobby JPH Silalahi saat berkunjung di Kolaka, Jumat, mengatakan bahwa PT Vale telah membuktikan keberlanjutan sosial dan operasional pertambangan yang bertanggung jawab dapat berjalan seiring.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan mineral dan batubara (minerba) untuk melaksanakan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di sekitar lokasi penambangan.
"Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian penting dalam menjalankan good mining practice (GMP) atau kaidah teknik pertambangan yang baik," ujarnya.
Program PPM yang dilaksanakan di Kolaka sejak 2022 dinilai telah memberikan dampak sosial yang signifikan, terutama dalam mendukung keberlanjutan sosial dan kesejahteraan masyarakat sekitar area operasional tambang Pomalaa.
Dengan alokasi anggaran lebih dari Rp16 miliar sejak 2021, program ini mencakup berbagai sektor vital seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, serta pengembangan infrastruktur.
Bobby Silalahi mengatakan bahwa PT Vale telah membuktikan keberlanjutan sosial dan operasional pertambangan yang bertanggung jawab.
Menurut dia, keberhasilan Program PPM mereka harus menjadi contoh bagi industri pertambangan lainnya dalam menjalankan tanggung jawab sosial dengan lebih serius.
“PT Vale menjadi bukti nyata atas komitmen keberlanjutannya, bukan hanya mendukung masyarakat, tetapi juga meningkatkan keberhasilan jangka panjang dari operasional tambang,” katanya.
Kementerian ESDM mengapresiasi bahwa praktik pertambangan yang baik dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab sosial perusahaan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu, Head of Project Pomalaa PT Vale Mohammad Rifai menjelaskan Program PPM PT Vale berfokus pada pemberdayaan masyarakat di sekitar tambang Pomalaa dengan tujuan menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Dia menuturkan, selain mengalokasikan dana untuk pengembangan ekonomi lokal, program ini juga meliputi pelatihan keterampilan, peningkatan akses pasar bagi petani lokal, serta dukungan untuk sektor pendidikan melalui penyediaan beasiswa dan perbaikan fasilitas pendidikan.
“Kami berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, menciptakan peluang usaha, dan membantu mereka membangun kemandirian," sebutnya.
Auditor Madya Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM, Bobby JPH Silalahi saat berkunjung di Kolaka, Jumat, mengatakan bahwa PT Vale telah membuktikan keberlanjutan sosial dan operasional pertambangan yang bertanggung jawab dapat berjalan seiring.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan mineral dan batubara (minerba) untuk melaksanakan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di sekitar lokasi penambangan.
"Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian penting dalam menjalankan good mining practice (GMP) atau kaidah teknik pertambangan yang baik," ujarnya.
Program PPM yang dilaksanakan di Kolaka sejak 2022 dinilai telah memberikan dampak sosial yang signifikan, terutama dalam mendukung keberlanjutan sosial dan kesejahteraan masyarakat sekitar area operasional tambang Pomalaa.
Dengan alokasi anggaran lebih dari Rp16 miliar sejak 2021, program ini mencakup berbagai sektor vital seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, serta pengembangan infrastruktur.
Bobby Silalahi mengatakan bahwa PT Vale telah membuktikan keberlanjutan sosial dan operasional pertambangan yang bertanggung jawab.
Menurut dia, keberhasilan Program PPM mereka harus menjadi contoh bagi industri pertambangan lainnya dalam menjalankan tanggung jawab sosial dengan lebih serius.
“PT Vale menjadi bukti nyata atas komitmen keberlanjutannya, bukan hanya mendukung masyarakat, tetapi juga meningkatkan keberhasilan jangka panjang dari operasional tambang,” katanya.
Kementerian ESDM mengapresiasi bahwa praktik pertambangan yang baik dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab sosial perusahaan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu, Head of Project Pomalaa PT Vale Mohammad Rifai menjelaskan Program PPM PT Vale berfokus pada pemberdayaan masyarakat di sekitar tambang Pomalaa dengan tujuan menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Dia menuturkan, selain mengalokasikan dana untuk pengembangan ekonomi lokal, program ini juga meliputi pelatihan keterampilan, peningkatan akses pasar bagi petani lokal, serta dukungan untuk sektor pendidikan melalui penyediaan beasiswa dan perbaikan fasilitas pendidikan.
“Kami berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, menciptakan peluang usaha, dan membantu mereka membangun kemandirian," sebutnya.