Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengapresiasi kegiatan Expo Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dengan melestarikan kerajinan tenun khas Sultra.
"Expo SMK dalam melestarikan tenun sebagai warisan budaya yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, saya anggap sangat positif dan harus didukung untuk melestarikan tenun karena itu merupakan warisan budaya," kata Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto di Kendari, Selasa.
Selain pameran tenun, kegiatan ini juga menghadirkan pagelaran busana (fashion show) tenun, lomba, workshop tenun, dan talkshow dari seluruh SMK di provinsi itu yang ikut dalam expo tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Yusmin mengatakan Expo Tenun SMK se-Sultra diselenggarakan dengan tujuan memperkenalkan dan mengajak generasi muda untuk mencintai tenun, sekaligus bentuk pemberdayaan ekonomi kreatif.
Expo Tenun 2024 yang berlangsung selama dua hari (4-5 November 2024) menampilkan karya tenun unggulan dalam berbagai motif dan bentuk yang diproduksi oleh pengrajin dari 17 kabupaten/kota se-Sultra. Disamping itu pengunjung tidak hanya dapat membeli kain, tetapi juga melihat langsung proses pembuatan tenun.
Secara khusus, kata Andap para pengrajin telah menjaga dan mengembangkan tenun khas Sultra sebagai warisan budaya.
Ia juga menekankan makna mendalam tenun bagi tradisi masyarakat Sultra.
"Tenun bukan hanya berarti selembar kain yang dipintal dari benang, tetapi merupakan mahakarya seni yang berkaitan erat dengan pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, serta sistem organisasi dalam masyarakat di Sultra," ungkapnya.
Selain itu, Pj Gubernur juga menekankan pentingnya perlindungan hukum terhadap hak cipta dan merek untuk memberikan jaminan bagi para perajin hak cipta dan merk karena di satu sisi memberikan kekuatan bagi pengrajin untuk mengembangkan karya tanpa khawatir diklaim pihak lain.
Di sisi lain adalah untuk meningkatkan nilai jual, baik di tingkat nasional, maupun internasional.
Salah seorang Guru Bimbingan Konseling SMK Negeri 6 Kendari, Andi Ramlang mengatakan sangat senang bisa menjadi bagian dan peserta dari kegiatan expo SMK se-Sultra.
"Kegiatan Expo SMK sudah yang kesekian kalinya diikuti, namun pada tahun ini paling meriah dan istimewa karena juga dirangkai dengan agenda kegiatan bursa kerja (job fair) yang memberi kesempatan bagi siswa-siswi untuk mencari dan menentukan lowongan kerja setelah mereka lulus dari sekolah," ujarnya.
"Expo SMK dalam melestarikan tenun sebagai warisan budaya yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, saya anggap sangat positif dan harus didukung untuk melestarikan tenun karena itu merupakan warisan budaya," kata Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto di Kendari, Selasa.
Selain pameran tenun, kegiatan ini juga menghadirkan pagelaran busana (fashion show) tenun, lomba, workshop tenun, dan talkshow dari seluruh SMK di provinsi itu yang ikut dalam expo tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Yusmin mengatakan Expo Tenun SMK se-Sultra diselenggarakan dengan tujuan memperkenalkan dan mengajak generasi muda untuk mencintai tenun, sekaligus bentuk pemberdayaan ekonomi kreatif.
Expo Tenun 2024 yang berlangsung selama dua hari (4-5 November 2024) menampilkan karya tenun unggulan dalam berbagai motif dan bentuk yang diproduksi oleh pengrajin dari 17 kabupaten/kota se-Sultra. Disamping itu pengunjung tidak hanya dapat membeli kain, tetapi juga melihat langsung proses pembuatan tenun.
Secara khusus, kata Andap para pengrajin telah menjaga dan mengembangkan tenun khas Sultra sebagai warisan budaya.
Ia juga menekankan makna mendalam tenun bagi tradisi masyarakat Sultra.
"Tenun bukan hanya berarti selembar kain yang dipintal dari benang, tetapi merupakan mahakarya seni yang berkaitan erat dengan pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, serta sistem organisasi dalam masyarakat di Sultra," ungkapnya.
Selain itu, Pj Gubernur juga menekankan pentingnya perlindungan hukum terhadap hak cipta dan merek untuk memberikan jaminan bagi para perajin hak cipta dan merk karena di satu sisi memberikan kekuatan bagi pengrajin untuk mengembangkan karya tanpa khawatir diklaim pihak lain.
Di sisi lain adalah untuk meningkatkan nilai jual, baik di tingkat nasional, maupun internasional.
Salah seorang Guru Bimbingan Konseling SMK Negeri 6 Kendari, Andi Ramlang mengatakan sangat senang bisa menjadi bagian dan peserta dari kegiatan expo SMK se-Sultra.
"Kegiatan Expo SMK sudah yang kesekian kalinya diikuti, namun pada tahun ini paling meriah dan istimewa karena juga dirangkai dengan agenda kegiatan bursa kerja (job fair) yang memberi kesempatan bagi siswa-siswi untuk mencari dan menentukan lowongan kerja setelah mereka lulus dari sekolah," ujarnya.