Surabaya (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendukung transformasi digital sebagai pilar utama dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan memperkuat ketahanan nasional pada pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan transformasi digital ini seiring dengan program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang menekankan visi digitalisasi sebagai pilar utama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan memperkuat ketahanan nasional.
“Transformasi digital ini seiring dengan program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang menekankan visi digitalisasi sebagai pilar utama,” kata Wisnu Sunandar dalam keterangan, di Surabaya, Senin.
Dia mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berkomitmen mengakselerasi digitalisasi termasuk bagi industri syariah agar dapat mendorong ekonomi digital sekaligus menciptakan ekosistem yang inklusif dan kompetitif.
Wisnu menjelaskan BSI sejak berdiri pada 1 Februari 2021 sudah mulai memperkuat penetrasi inklusi keuangan syariah melalui digitalisasi layanan perbankan yang efektif, efisien, dan dapat diadopsi oleh seluruh kalangan.
Bahkan, upaya BSI tersebut telah mampu mendorong peralihan transaksi nasabah BSI ke layanan e-channel yang terus meningkat setiap tahun yakni mencapai 97,94 persen dari total transaksi.
“Jumlah mencapai 607 juta transaksi yang membukukan volume Rp709 triliun per September 2024,” ujar Senior Executive Vice President (SEVP) Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih.
Tak hanya itu, kata dia, aplikasi layanan perbankan BSI yaitu BSI Mobile pun penggunanya sudah mencapai 7,57 juta atau tumbuh 28,34 persen pada kuartal III tahun 2024 karena di dalamnya terdapat banyak fitur yang memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
Aplikasi tersebut dilengkapi dengan layanan QRIS, fitur Islami seperti jadwal shalat, ZISWAF, pembiayaan online, gadai dan cicil emas online, pembayaran e-commerce, hingga top up e-wallet.
Untuk semakin mendukung digitalisasi, Wisnu menuturkan BSI juga segera meluncurkan SuperApp BYOND by BSI yang dirancang sebagai aplikasi dengan fitur lengkap mulai dari layanan transaksi finansial, sosial, dan spiritual yang lebih modern, aman, dan cepat.
Senior Vice President (SVP) Digital Banking Retail BSI Riko Wardhana mengatakan BYOND by BSI tetap mengusung salah satu fitur andalan yang ada di pendahulunya yaitu fitur Berbagi.
Dalam fitur berbagi ini terdapat kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi sosial dan donasi, seperti Ziswaf, sumbangan duka, donasi kemanusiaan, dan kegiatan sosial lainnya.
“Aplikasi ini dirancang untuk bisa menjadi pintu akses nasabah ke berbagai layanan halal lifestyle, sehingga nantinya nasabah dapat langsung melakukan transaksi terkait halal ecosystem,” kata Riko.
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan transformasi digital ini seiring dengan program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang menekankan visi digitalisasi sebagai pilar utama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan memperkuat ketahanan nasional.
“Transformasi digital ini seiring dengan program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang menekankan visi digitalisasi sebagai pilar utama,” kata Wisnu Sunandar dalam keterangan, di Surabaya, Senin.
Dia mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berkomitmen mengakselerasi digitalisasi termasuk bagi industri syariah agar dapat mendorong ekonomi digital sekaligus menciptakan ekosistem yang inklusif dan kompetitif.
Wisnu menjelaskan BSI sejak berdiri pada 1 Februari 2021 sudah mulai memperkuat penetrasi inklusi keuangan syariah melalui digitalisasi layanan perbankan yang efektif, efisien, dan dapat diadopsi oleh seluruh kalangan.
Bahkan, upaya BSI tersebut telah mampu mendorong peralihan transaksi nasabah BSI ke layanan e-channel yang terus meningkat setiap tahun yakni mencapai 97,94 persen dari total transaksi.
“Jumlah mencapai 607 juta transaksi yang membukukan volume Rp709 triliun per September 2024,” ujar Senior Executive Vice President (SEVP) Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih.
Tak hanya itu, kata dia, aplikasi layanan perbankan BSI yaitu BSI Mobile pun penggunanya sudah mencapai 7,57 juta atau tumbuh 28,34 persen pada kuartal III tahun 2024 karena di dalamnya terdapat banyak fitur yang memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
Aplikasi tersebut dilengkapi dengan layanan QRIS, fitur Islami seperti jadwal shalat, ZISWAF, pembiayaan online, gadai dan cicil emas online, pembayaran e-commerce, hingga top up e-wallet.
Untuk semakin mendukung digitalisasi, Wisnu menuturkan BSI juga segera meluncurkan SuperApp BYOND by BSI yang dirancang sebagai aplikasi dengan fitur lengkap mulai dari layanan transaksi finansial, sosial, dan spiritual yang lebih modern, aman, dan cepat.
Senior Vice President (SVP) Digital Banking Retail BSI Riko Wardhana mengatakan BYOND by BSI tetap mengusung salah satu fitur andalan yang ada di pendahulunya yaitu fitur Berbagi.
Dalam fitur berbagi ini terdapat kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi sosial dan donasi, seperti Ziswaf, sumbangan duka, donasi kemanusiaan, dan kegiatan sosial lainnya.
“Aplikasi ini dirancang untuk bisa menjadi pintu akses nasabah ke berbagai layanan halal lifestyle, sehingga nantinya nasabah dapat langsung melakukan transaksi terkait halal ecosystem,” kata Riko.