Kendari (ANTARA) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) yang juga mantan Wapres ke-10 dan ke-12, H M Jusuf Kalla (JK) melantik pengurus PMI Sulawesi Tenggara periode 2023-2028 di ruang Pola Kantor Gubernur Sultra di Kendari, Senin.

H Abdurrahman Saleh, Ketua DPRD Sultra periode 2019-2024 kembali dipercaya sebagai Ketua PMI Sultra periode 2023-2028, setelah periode sebelumnya telah memimpin organisasi kemanusiaan ini lima tahun di Sultra.

Jusuf Kalla di dampingi Sekda Sultra Asrun Lio mewakili Pj Gubernur Sultra Andap Budhi revianto mengatakan pelantikan pengurus PMI Sultra hari ini memiliki momen tersendiri karena bertepatan dengan 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, sehingga sangat penting untuk tetap menjaga perdamaian melalui persatuan dan kesatuan.

"Sumpah pemuda menyatukan kita semua. Hal ini sejalan dengan tujuan PMI, yakni selain bertindak karena kemanusiaan, juga turut serta menjadi pelopor terciptanya kedamaian. Kalau tercipta kedamaian, maka tidak ada konflik yang bisa memicu dibutuhkan tindakan kemanusiaan," tutur JK.

Lebih lanjut JK mengatakan PMI selama ini terus berupaya memberikan pertolongan kepada sesama, tanpa melihat latar belakang.

"Awal terbentuknya PMI ini memang karena perang, namun kini hampir semua bencana alam yang terjadi di Indonesia, melibatkan PMI. Baik itu bencana yang ditimbulkan karena konflik antarmanusia maupun bencana karena alam. Di situlah tugas PMI bersama masyarakat dan berbagai pihak terkait untuk bersama-sama memberikan bantuan," jelasnya.

Dia melanjutkan kini PMI juga terlibat dalam penanaman pohon sebagai antisipasi jangka panjang terhadap perubahan iklim yang terjadi di Indonesia, sekaligus sebagai upaya pencegahan, seperti menghijaukan kembali daerah-daerah gersang, memperbaiki lingkungan yang sudah rusak, dimana kesemuanya dalam rangka meminimalkan terjadinya tindakan kemanusiaan.

"Masyarakat kenal PMI itu dengan darah, yakni melaksanakan donor darah secara nasional. Sehebat apapun ilmuan dan pabrik-pabrik dewasa ini, namun belum bisa membuat darah imitasi. Untuk itu, hanya tiga yang memiliki markas yakni TNI karena setiap saat harus siaga terhadap perang. Kedua polisi karena setiap saat harus bergerak cepat terhadap laporan keamanan di masyarakat. Ketiga PMI, karena ketika ada orang membutuhkan darah, maka saat itu juga harus tersedia dan tak boleh ditunda,” paparnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Ketua Umum PMI ini mengungkapkan rasa terima kasih kepada Ketua PMI Sultra yang telah kedua kali memimpin serta bersungguh-sungguh membangun PMI Sultra dengan baik.

"Mari tetap laksanakan tugas ini sebagai amal ibadah. Tak lupa kepada semua pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Sultra yang telah banyak membantu PMI,” pesannya.

Mewakili Pj Gubernur, Sekda Sultra Asrun Lio menyampaikan selamat datang kepada Ketua Umum PMI, H M Jusuf Kalla, karena di tengah kesibukan padat, namun telah berkenan datang ke Bumi Anoa Sultra.

Sekda Sultra ini mengatakan, PMI Sultra telah menunjukkan komitmen dalam melaksanakan berbagai kegiatan kemanusiaan, seperti pelayanan kesehatan, donor darah, kesiapsiagaan bencana, dan pengembangan masyarakat. Ketersediaan darah saat ini baru mencapai 60 persen dari kuota diperlukan.

"Tantangan ini justru memicu semangat kita untuk berkolaborasi dan memperkuat dukungan. Setiap tetes darah yang disumbangkan, bukan hanya berfungsi untuk menyelamatkan nyawa, tetapi juga menyalakan harapan baru bagi saudara kita membutuhkan. Ini adalah panggilan untuk Bersatu dalam misi mulia, mengingatkan kita bersama, kita dapat mewujudkan perubahan yang berarti dalam kehidupan sesama," terangnya.

Dia mengakui, relawan PMI Sultra terus bergerak dengan semangat dan upaya maksimal, meskipun menghadapi berbagai keterbatasan. Kontribusi dalam pemerintah, terutama upaya mendukung dalam penyediaan pelayanan darah bagi yang membutuhkan, penanggulangan bencana, dan wabah, menunjukkan dedikasi yang tak tergoyahkan.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024