Kendari (ANTARA) - Basarnas Kendari menurunkan tim untuk mencari seorang kakek berusia 72 tahun yang hilang di kebun di Kelurahan Waruruma, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S saat dihubungi di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa kakek tersebut Bernama Hatiku Mae, yang pertama kali dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada pukul 05:47 WITA.
"Kami menerima informasi telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang warga yang hilang di kebun," katanya.
Dia menyebutkan bahwa berdasarkan laporan tersebut, pihaknya kemudian menurunkan Tim Penyelamat Pos SAR Baubau agar menuju ke lokasi yang dilaporkan untuk memberikan bantuan SAR, pada pukul 06:00 WITA.
"Dengan jarak tempuh lokasi itu dengan Pos SAR Baubau sekitar 24 kilometer," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan bahwa dalam operasi itu dilakukan pencarian dengan kondisi cuaca cerah berawan, dengan membawa alat utama, seperti mobil penyelamat, motor trail, genset portabel, drone, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Ia menjelaskan bahwa hilangnya kakek tersebut berawal saat korban meninggalkan rumah dengan tujuan ke kebun miliknya, pada Selasa (22/10) sekitar pukul 07:00 WITA, dengan kebiasaan korban kembali dari berkebun sekitar pukul 12:00 WITA atau sebelum waktu makan siang.
"Akan tetapi, pada hari itu sekitar pukul 17:00 WITA, keponakan korban menerima panggilan telepon dari korban yang menginformasikan bahwa pada saat itu korban kelelahan dan tidak tau arah pulang," jelas Aminuddin.
Usai panggilan itu tertutup, telepon korban sudah tidak bisa dihubungi lagi. Pencarian juga telah dilakukan oleh pihak keluarga dengan masyarakat setempat, akan tetapi korban belum juga ditemukan.
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S saat dihubungi di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa kakek tersebut Bernama Hatiku Mae, yang pertama kali dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada pukul 05:47 WITA.
"Kami menerima informasi telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang warga yang hilang di kebun," katanya.
Dia menyebutkan bahwa berdasarkan laporan tersebut, pihaknya kemudian menurunkan Tim Penyelamat Pos SAR Baubau agar menuju ke lokasi yang dilaporkan untuk memberikan bantuan SAR, pada pukul 06:00 WITA.
"Dengan jarak tempuh lokasi itu dengan Pos SAR Baubau sekitar 24 kilometer," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan bahwa dalam operasi itu dilakukan pencarian dengan kondisi cuaca cerah berawan, dengan membawa alat utama, seperti mobil penyelamat, motor trail, genset portabel, drone, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Ia menjelaskan bahwa hilangnya kakek tersebut berawal saat korban meninggalkan rumah dengan tujuan ke kebun miliknya, pada Selasa (22/10) sekitar pukul 07:00 WITA, dengan kebiasaan korban kembali dari berkebun sekitar pukul 12:00 WITA atau sebelum waktu makan siang.
"Akan tetapi, pada hari itu sekitar pukul 17:00 WITA, keponakan korban menerima panggilan telepon dari korban yang menginformasikan bahwa pada saat itu korban kelelahan dan tidak tau arah pulang," jelas Aminuddin.
Usai panggilan itu tertutup, telepon korban sudah tidak bisa dihubungi lagi. Pencarian juga telah dilakukan oleh pihak keluarga dengan masyarakat setempat, akan tetapi korban belum juga ditemukan.