Kendari (ANTARA) - Tim SAR Gabungan perluas diameter pencarian nenek berusia 74 tahun yang hilang di perkebunan jambu mete di Desa Oempu, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S saat dihubungi di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa perluasan pencarian tersebut dilakukan dalam operasi SAR hari kedua kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang warga Bernama Wa Muriana (74), yang hilang di perkebunan jambu mete.
"Pada pukul 07.30 WITA, pencarian dimulai," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa dalam operasi itu, Tim SAR Gabungan membagi dua tim untuk mencari korban, di mana tim pertama menyisir di sekitar penemuan tumpukan kayu bakar yang diduga milik korban atau arah utara timur laut dengan Jarak 1,7 kilometer dari perkiraan lokasi terakhir korban.
"Sedangkan tim dua menyisir dengan menggunakan motor trail di sekitar jalan menuju perkiraan lokasi terakhir korban dengan luas area pencarian sekitar 2 kilometer per segi," ujarnya.
Aminuddin juga mengungkapkan bahwa dalam pencarian itu, Tim SAR Gabungan terdiri dari Beberapa unsur, antara lain Staf Ops Basarnas Kendari, Unit Siaga SAR Muna, Polsek Tongkuno, Babinsa Desa Oempu, Pemerintah Desa Oempu, masyarakat sekitar, dan keluarga korban.
Diketahui, Hilangnya korban bermula saat Wa Muriana meninggalkan rumah menuju kebun untuk memetik buah jambu mete pada Jumat (18/10) sekitar pukul 10.00 WITA.
"Hingga memasuki pukul 21.00 WITA, korban belum juga kembali ke rumah," ungkapnya.
Saat ini juga pihak keluarga yang ditemani oleh masyarakat sekitar langsung melakukan pencarian, namun tanda-tanda keberadaan korban tak kunjungi ditemukan.
"Untuk perkembangan selanjutnya akan kami informasikan lagi," tambah Aminuddin.
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin P.S saat dihubungi di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa perluasan pencarian tersebut dilakukan dalam operasi SAR hari kedua kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang warga Bernama Wa Muriana (74), yang hilang di perkebunan jambu mete.
"Pada pukul 07.30 WITA, pencarian dimulai," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa dalam operasi itu, Tim SAR Gabungan membagi dua tim untuk mencari korban, di mana tim pertama menyisir di sekitar penemuan tumpukan kayu bakar yang diduga milik korban atau arah utara timur laut dengan Jarak 1,7 kilometer dari perkiraan lokasi terakhir korban.
"Sedangkan tim dua menyisir dengan menggunakan motor trail di sekitar jalan menuju perkiraan lokasi terakhir korban dengan luas area pencarian sekitar 2 kilometer per segi," ujarnya.
Aminuddin juga mengungkapkan bahwa dalam pencarian itu, Tim SAR Gabungan terdiri dari Beberapa unsur, antara lain Staf Ops Basarnas Kendari, Unit Siaga SAR Muna, Polsek Tongkuno, Babinsa Desa Oempu, Pemerintah Desa Oempu, masyarakat sekitar, dan keluarga korban.
Diketahui, Hilangnya korban bermula saat Wa Muriana meninggalkan rumah menuju kebun untuk memetik buah jambu mete pada Jumat (18/10) sekitar pukul 10.00 WITA.
"Hingga memasuki pukul 21.00 WITA, korban belum juga kembali ke rumah," ungkapnya.
Saat ini juga pihak keluarga yang ditemani oleh masyarakat sekitar langsung melakukan pencarian, namun tanda-tanda keberadaan korban tak kunjungi ditemukan.
"Untuk perkembangan selanjutnya akan kami informasikan lagi," tambah Aminuddin.