Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Yos Nggarang menyambut baik penunjukan Letnan Jenderal TNI (Purn) Muhammad Herindra sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
"Herindra sangat tepat menduduki posisi kepala BIN karena ia sangat profesional dan kompeten dalam bidang intelijen," kata Yos dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dari awal berkarir militer di TNI, kata dia, Herindra yang saat ini menjabat Wakil Menteri Pertahanan itu banyak ditugaskan di bidang intelijen. Begitu pun sekolahnya lulusan master intelijen.
Menurut dia, dalam berbagai posisi yang diduduki selama berkarir, baik di pusat maupun daerah, mengonfirmasi bahwa Herindra juga sangat menguasai teritorial.
"Ini modal dan kekuatan beliau dalam memimpin lembaga yang besar ini (BIN)," ujar Yos.
Kekuatan lainnya, Herindra dinilai memiliki jaringan sangat luas yang dibangunnya selama berkarir di militer, baik tingkat elite maupun kultural.
Yos berpandangan posisi sebagai Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo Subianto beberapa tahun ini menjadi pengalaman langsung dan berharga dalam konteks kerja kolaborasi bidang pertahanan dengan presiden terpilih.
Menurut Yos, kerja kolaborasi itu memiliki makna besar dan sebagai kompas untuk beberapa tahun ke depan dalam mengerjakan dan mewujudkan visi Presiden dan Wapres Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045."
"Saya meyakini sosok Herindra ini akan membawa kemajuan untuk Indonesia," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut Presiden Joko Widodo mengusulkan Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menggantikan Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan.
"Jadi, sudah diusulkan satu nama dari Presiden Jokowi. Surpres (Surat Presiden) Pergantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra," kata Puan saat konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Puan mengatakan bahwa Herindra, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan, akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh tim pemberian pertimbangan dalam pengangkatan dan pemberhentian Kepala BIN di DPR RI pada Rabu (16/10).
"Insyaalah akan dilaksanakan fit and proper-nya atau pertimbangan dari DPR-nya itu insyaallah besok pagi di DPR," sambungnya.
Dalam rapat paripurna, Puan menjelaskan bahwa DPR RI telah menerima Surat Presiden Nomor R51 tertanggal 10 Oktober 2024 perihal Permohonan Pertimbangan Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BIN.
""Selanjutnya surat tersebut telah dibahas dalam rapat konsultasi pimpinan DPR RI dan pimpinan fraksi-fraksi DPR tanggal 14 Oktober 2024," kata Puan.
"Herindra sangat tepat menduduki posisi kepala BIN karena ia sangat profesional dan kompeten dalam bidang intelijen," kata Yos dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dari awal berkarir militer di TNI, kata dia, Herindra yang saat ini menjabat Wakil Menteri Pertahanan itu banyak ditugaskan di bidang intelijen. Begitu pun sekolahnya lulusan master intelijen.
Menurut dia, dalam berbagai posisi yang diduduki selama berkarir, baik di pusat maupun daerah, mengonfirmasi bahwa Herindra juga sangat menguasai teritorial.
"Ini modal dan kekuatan beliau dalam memimpin lembaga yang besar ini (BIN)," ujar Yos.
Kekuatan lainnya, Herindra dinilai memiliki jaringan sangat luas yang dibangunnya selama berkarir di militer, baik tingkat elite maupun kultural.
Yos berpandangan posisi sebagai Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo Subianto beberapa tahun ini menjadi pengalaman langsung dan berharga dalam konteks kerja kolaborasi bidang pertahanan dengan presiden terpilih.
Menurut Yos, kerja kolaborasi itu memiliki makna besar dan sebagai kompas untuk beberapa tahun ke depan dalam mengerjakan dan mewujudkan visi Presiden dan Wapres Terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045."
"Saya meyakini sosok Herindra ini akan membawa kemajuan untuk Indonesia," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut Presiden Joko Widodo mengusulkan Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menggantikan Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan.
"Jadi, sudah diusulkan satu nama dari Presiden Jokowi. Surpres (Surat Presiden) Pergantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra," kata Puan saat konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Puan mengatakan bahwa Herindra, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan, akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh tim pemberian pertimbangan dalam pengangkatan dan pemberhentian Kepala BIN di DPR RI pada Rabu (16/10).
"Insyaalah akan dilaksanakan fit and proper-nya atau pertimbangan dari DPR-nya itu insyaallah besok pagi di DPR," sambungnya.
Dalam rapat paripurna, Puan menjelaskan bahwa DPR RI telah menerima Surat Presiden Nomor R51 tertanggal 10 Oktober 2024 perihal Permohonan Pertimbangan Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BIN.
""Selanjutnya surat tersebut telah dibahas dalam rapat konsultasi pimpinan DPR RI dan pimpinan fraksi-fraksi DPR tanggal 14 Oktober 2024," kata Puan.