Kendari (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto mengapresiasi Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Selasa.

Andap menyampaikan apresiasi serta dukungan atas kegiatan BMKG dalam memanfaatkan informasi cuaca dan iklim berbasis data akurat. Pemerintah akan mendukung penuh melalui kolaborasi pentahelix yang melibatkan berbagai pihak.

Andap juga menyoroti keunggulan geografis Sultra yang terletak di antara Laut Banda dan Laut Flores, menjadikannya salah satu lumbung ikan nasional.

“Keunggulan geografis itu dapat kita lihat dari jumlah nelayan yang terus meningkat dari 79.531 jiwa pada 2023 menjadi 80.932 jiwa di 2024,” ujarnya.

Pj Gubernur menekankan bahwa meskipun teknologi semakin berkembang, tantangan yang dihadapi akibat anomali musim dan cuaca ekstrem tetap menjadi perhatian.

Untuk itu, pemerintah daerah bersama BMKG berkomitmen menyediakan pelatihan, akses teknologi, dan peningkatan infrastruktur guna membantu nelayan dalam merencanakan aktivitas penangkapan ikan secara efektif dan aman.

“Harapan kita, dengan pelatihan ini, produksi ikan tangkap yang tercatat sebanyak 270.151 ton pada tahun 2024 dapat terus meningkat. Hal ini akan membawa dampak positif pada ekonomi daerah, sekaligus mendukung upaya menurunkan angka stunting di Sulawesi Tenggara,” tambah Andap.

Dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang menyebabkan nelayan tidak melaut, Pj Gubernur menyebutkan adanya program Mata Pencaharian Alternatif (MPA) bagi nelayan yang didukung oleh pemerintah daerah berupa pengolahan hasil perikanan, budi daya rumput laut, udang, bandeng serta didukung dengan bantuan peralatan, bibit, serta sarana budidaya.

Dia uga menekankan pentingnya pengembangan sistem peringatan dini cuaca maritim yang lebih baik serta akses informasi berbasis data akurat bagi nelayan.

“Ini merupakan bagian dari upaya kita meningkatkan kesiapsiagaan nelayan menghadapi perubahan iklim, sehingga aktivitas melaut lebih aman dan optimal,” ujarnya.

Ketua Panitia SLCN Sugeng Widarko menyampaikan bahwa kegiatan SLCN 2024 ini dilaksanakan sejalan dengan amanat Peraturan Presiden No. 123 tahun 2022 serta Instruksi Presiden No. 5 tahun 2011 yang menekankan pentingnya mitigasi perubahan iklim melalui koordinasi lintas sektor untuk melindungi ketahanan pangan, termasuk sektor perikanan.

Kegiatan ini diikuti 58 orang peserta yang terdiri atas nelayan beserta pemangku kepentingan terkait antara lain Basarnas, Polairud, Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kendari, serta Balai Pengelola Transportasi Darat.



Pewarta : Azis Senong/Andry Denisah
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024